042:ZIA-WAGYU STEAK

1663 Kata

“MAMITAAA!” Pekikan manja seorang bocah laki-laki berumur 20-bulan dari dudukan perosotan kecil, membuatku otomatis menoleh ke sisi kanan begitu melewati pintu masuk sebuah kafe keluarga yang tak jauh dari rumah sakit. “Mamitana Asky datang!” seru bocah perparas sama dengan anak tadi. Kalau yang ini, barusan muncul dari timbunan bola plastik. Aku mendekati mereka, tentu saja bersama suamiku. Keduanya nampak heboh meninggalkan area mainnya, mendekatiku yang kini berdiri di samping pagar pembatas taman bermain. “Mamitana Asky datang. Holeee!” seru Razky seraya bertepuk tangan dan melompat-lompat kecil. Aku jadi ikut-ikutan, keceriaannya menular begitu saja. “Ada Papito duga, yeiiiy!” “Razka dan Razky masih mau main atau sudah saja?” tanyaku. “Aska syudah,” sahut Razka. “Asky cudah ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN