TIGA PULUH DUA

1197 Kata
Hari semakin gelap. Malam bersambut cahaya bulan. Angin yang membelai lembut dedaunan kering hingga jatuh berguguran. Seakan menjadi nyanyian merdu memecah malam. Namun, tidak dapat melunturkan gundah yang Keiyan rasa.  Malam ini adalah malam dimana Gary akan menyelamatkan sang istri tercinta. ya, malam ini Gary akan melakukan barter dengan orang yang telah membawa Grace dan ditukarkan dengan Keiyan. Pada awalnya Gary tidak setuju dengan usul Keiyan yang menerima pertukaran tersebut. Namun perdebatan yang yang cukup panjang mengharuskan Gary mengalah dan menyetujui usul Keiyan. Kini Keiyan sudah mempersiapkan diri untuk pergi bersama Gary menuju tebing bukit Duri. tentu saja dengan Jack yang selalu ikut serta.Jack tidak ingin kehilangan sang majikan. Keiyan merasa akan menemukan sesuatu jika ia bersedia melakukan barter tersebut. Tepat tengah malam, mereka kini sudah sampai pada tempat yang dijanjikan. Sepi, tidak ada apapun disana. hanya hamparan langit yang luas bertabur bintang nan indah.sesekali, terlihat bintang jatuh yang mengagumkan. “Kenapa tidak ada orang satupun? sudah benar ini tempat yang di maksud?” Jack merasa aneh, tidak ada satupun jejak kaki seseorang disana. Bahkan penciuman tajam Kei dan Jack tidak mencium aroma apapun. “Mungkin mereka masih dalam perjalanan.” jawab Gary dengan santai meski sebenarnya di dalam hati begitu was was dan khawatir. Suami mana yang tidak khawatir jika mengalami hal yang dialami Gary.  Cukup lama mereka menunggu, namun tak ada satupun tanda-tanda orang yang akan datang.  “Kek, jangan-jangan kita dikerjai oleh seseorang. Kenapa mereka belum juga datang. Ini sudah hampir pagi." Jack mulai bosan dan tubuhnya sudah lelah.  "Kita tunggu sebentar lagi. Aku yakin mereka akan datang." Kei menenangkan.  Tidak lama kemudian, angin berhembus sepoi-sepoi. Aroma anyir darah semakin kuat dan dekat.  "Aku sudah menduga, bahwa para penghisap darah lah yang telah membawa nenek pergi,” kata Jack lagi. Beberapa orang telah datang ke tempat Keiyan dan yang lainnya menunggu. orang-orang tersebut ialah Alex, Chris, Albert, beserta Grace. mereka berada tepat di depan Keiyan dengan jarak beberapa meter. “Akhirnya kalian datang juga. Aku kira kalian hanya mencoba mempermainkan kami,” ujar Jack. “Mana mungkin aku berani mempermainkan orang yang memegang hidupku,” Alex menimpali sambil tersenyum kecut melihat ekspresi Jack. Sangat terlihat dengan sangat jelas bahwa Jack sangat tidak menyukai kehadiran mereka. Andai saja ini bukan karena barter serta rencana yang sudah disusun, pasti Jack sudah menerjang para vampir yang pernah menghadang perjalanan tuannya. “Bisakah kita memulai apa yang sudah menjadi kesepakatan kita?” tanya Alex yang sudah bersiap untuk menukarkan Grace dan Keiyan. “Baik, ayo kita mulai. biarkan Nenek kemari terlebih dulu. baru setelahnya aku yang akan datang kesana,” Kei memulai. “Tidak bisa! kalian harus sama-sama berjalan. itu terdengar cukup adil, bukan?” pinta Alex. “Oke,” Keiyan menyetujui permintaan Alex. Keduanya berjalan bersama-sama dengan arah yang berlawanan. di saat keduanya berpapasan dengan jarak yang cukup dekat, Grace mengedipkan sebelah matanya. nampak kalau Grace sedang tersenyum meski bagian mulut tertutup oleh kain cadar. Keiyan menyadari kode yang diberikan oleh Grace. sepertinya akan ada kabar baik yang diperolehnya. Keiyan dapat melihat tidak ada raut keterpaksaan pada diri Grace. yang Kei lihat hanyalah senyum kemenangan. “Tuan, apa anda benar-benar yakin?” tanya Jack yang masih tidak yakin dengan keputusan Keiyan. Jack sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada sang majikan. Keiyan menoleh dan tersenyum, “Yakinlah aku tidak apa. Aku pastikan akan kembali untukmu, Jack.” melanjutkan langkah kembali. setelah Kei berada didekat Alex, Kei seketika diapit Alex dan Albert dan dibawa pergi dalam sekejap. Di Lain tempat, Luca menuju kastil kerajaan demon atau yang biasa disebut dengan iblis. Luca berdiri menatap gerbang kastil yang tinggi menjulang. di wilayah demon, hanya ada malam dan gelap, tidak ada matahari ataupun obor yang terbuat dari api. itu sebabnya para demon juga disebut sebagai makhluk alam bawah.  Luca memberitahukan kedatangannya kepada pengawal yang sedang berjaga, agar segera dilaporkan kepada pimpinan mereka. cukup lama Luca menunggu di depan gerbang. Akhirnya Luca diperbolehkan untuk masuk kedalam istana para iblis. kastil yang terlihat sangat menyeramkan bagi siapapun yang melihat. Bagaimana tidak, meski kastil tersebut dihuni oleh banyak orang akan tetapi kesan horor masih sangat melekat dan kental. banyak kelelawar yang sedang bersembunyi di balik atap maupun di balik pintu. “Ada apa gerangan hingga tuan Luca bersedia menginjakkan kaki dan berkunjung di alam bawah ini?” tanya Raja demon yang sedang duduk di atas kursi kebesarannya. “Saya kemari hanya ingin menawarkan sebuah kesepakatan untuk bekerja sama membinasakan Keiyan, serta mengambil darahnya. bukankah kalian sangat ingin mencicipi rasa serta kekuatan yang ada pada tubuhnya, bukan,” raja Demon terpaku mendengar kesepakatan yang dilontarkan oleh Luca. jika itu kesepakatannya, dengan senang hati para demon akan bersedia. Luca sangat yakin kalau penawaran yang ia buat akan langsung disetujui. Sebab ia tahu bahwa para iblis sangatlah serakah.  “Bagaimana, Lord. apakah anda bersedia membantuku? aku hanya membutuhkan sedikit saja darah Keiyan, mungkin hanya sebanyak dua liter saja. dan sisanya bisa kalian ambil. bagaimana?” ucapan Luca membuyarkan lamunan raja demon tersebut. “Baik, aku setuju. aku harap kamu tidak berbohong. kamu sudah tahu bukan, apa hukuman bagi para pembohong disini.” raja demon menekankan. "Saya jamin kalau apa yang saya ucapkan ini benar dan aku mana mungkin berani menipu  sang penguasa alam bawah. Itu sama saja dengan mengantarkan nyawa pada kematian, benar begitu." Raja demon mengangguk. Semua yang dikatakan oleh Luca memang benar adanya. Jangankan seorang Luca, seorang dewa pun, ia berani melenyapkan mereka yang menghalangi tujuannya.  Setelah Luca mengantongi kerja sama dengan para demon, ia segera kembali menuju kastil penyihir hitam. Untuk selanjutnya, ia akan mendatangi raja Arsel, raja dari kaum vampir untuk ikut serta dalam kerjasamanya. Diam-diam Luca memiliki rencananya sendiri tanpa Andy maupun yang lain tahu. Dengan senyum yang merekah membayangkan apa yang akan terjadi dimasa depan, jika rencananya telah berhasil. Andy sangat heran dengan kelakuan Luca hari ini. setelah ia keluar, wajah Luca senantiasa dihias dengan senyum yang nyaris tidak pernah ditunjukkan kepada siapapun bahkan kepada Lucy anaknya sendiri. “Selamat malam, Sayang. apakah kamu malam ini sudah makan?” tanya Luca kepada Lucy dengan menampilkan senyumnya. sepersekian detik Lucy tertegun dengan senyuman sang ayah. Ini kali pertama Lucy melihat senyum sang ayah yang menurutnya sangat tampan. Lucy ikut senang jika sang ayah senang. Lucy berharap bahwa sang ayah akan sering tersenyum seperti ini.  “Sayang, apa yang kamu pikirkan? kenapa tidak menjawab pertanyaan ayah?” Lucy seketika terbangun dari lamunannya. “Ti- tidak ada ayah. aku hanya senang melihat ayah tersenyum hangat seperti itu,” jawab Lucy. “Apakah selama ini ayah terlihat menyeramkan?” sambil mengangkat sebelah alisnya. “Ya … sedikit.” sambil menunjukan bagian sedikit dari jari tangannya. “Ha, ha, ha, baiklah mulai sekarang ayah akan selalu tersenyum kepadamu.” Lucy pikir, sang ayah telah berubah. Yang awalnya seorang yang keras dan kejam, kini berubah menjadi seorang yang hangat. Beberapa hari kemudian, Keiyan, Gary, Grace, dan Jack melakukan perjalanan menuju istana kerajaan witch setelah Keiyan dapat mengendalikan sebagian kekuatan Arc, naga yang ada di dalam diri Keiyan. Setidaknya ia sudah memiliki sedikit bekal untuk bisa melawan musuh yang menghadang. Keiyan bersikeras untuk bertemu dengan ibu kandungnya. Keiyan sudah tidak sabar untuk mengetahui bagaimana rupa sang ibu. Ia juga ingin tahu alasan Serena membuang Keiyan ke dunia manusia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN