Sepulang dari rumah Ben karena agenda kencan, membuatku lelah dan langsung tertidur meskipun belum mandi dan syukurnya aku terbangun tepat pukul setengah dua siang. Mandi secepat kilat, memilih pakaian yang casual biasa, lalu pergi kerja.
Baru berapa hari bekerja tetapi aku seperti pegawai lama yang disambut baik oleh para cowok-cowok di sini. Selanjutnya aku berharap mungkin akan lebih baik lagi.
Suasana kafe yang ramai pengunjung membuat waktu tak terasa berputar cepat. Tiba-tiba saja langit telah menggelap. Alarmku berbunyi, penanda agar aku bisa meminta izin pulang untuk menjemput Ani di kampusnya.
"Alif, aku mau pulang kata Mas Erik minta gantikan sama kamu kasirnya."
Saat aku datang tadi, aku langsung menemui Mas Erik yang berada di ruangannya. Dia tidak keberatan aku pulang a
