Shaleta dibuat tidak tenang. Merasa seperti sedang diikuti dan diperhatikan secara diam-diam oleh seseorang. Sudah untuk yang kesekian kalinya Shaleta menoleh ke arah belakangnya. Saat dia sudah akan menoleh ke arah depan lagi gerakan kepalanya seketika terhenti. Matanya menangkap bayangan milik seseorang di dinding yang terkena cahaya dari lampu jalan. Nafas Shaleta tercekat. Jantungnya bergemuruh. Tubuh Shaleta langsung gemetaran dilanda panik. Shaleta terlonjak kaget ketika ponsel yang ada di saku belakang celana jeans selutunya bergetar panjang. Buru-buru Shaleta mengeluarkan ponselnya. My Air is calling ... Tangannya yang gemetaran dan matanya yang sesekali melihat ke sekelilingnya membuat Shaleta beberapa kali gagal menggeser tombol hijau pada layar ponselnya. “Ha-halo?” “Halo,