Ceraikan Saja Dia (Aku Cinta Dia)

1032 Kata
Roger saat itu langsung berjalan dengan cepat untuk melihat siapa yang mengalami kecelakaan. Dia kaget saat melihat seorang wanita yang tergeletak di jalan. "Gisella, kamu harus bangun. Tidak mungkin! Tolong selamatkan wanita ini. Dia istriku, tolong antarkan saya ke rumah sakit bersama istriku," teriak Roger lalu dia menaruh kepala Gisella ke pahanya dan wanita ini bersimbah darah karena dia terlempar jauh dari mobil yang menabraknya. "Cepat tolong! Ayo saya akan bertanggung jawab. Saya yang menabrak wanita itu karena dia menyebrang sembarangan tadi," kata pria yang turun dari mobilnya. "Jika istriku meninggal, maka akan aku buat kamu menderita selamanya." Roger mengendong tubuh Gisella untungnya tubuh wanita ini tidak ada cacat hanya saja tapi kepalanya terbentur trotoar dan kakinya terluka. Roger masuk ke mobil pria yang menabrak Gisell. Lalu pria itu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Kerumunan orang-orang tadi membubarkan diri karena penabrak sudah bertanggung jawab. "Gisell, kamu harus hidup karena dendamku masih belum terselamatkan. Kalau kamu mati sekarang aku tidak akan pernah memaafkan kamu," bisik Roger pada yang masih pingsan dan masih berada di pangkuannya juga berlumuran darah. "Tuan, maafkan saya. Saya tidak sengaja menabrak istri Anda. Dia tadi yang menyabrang sembarangan tidak melihat ada mobil saya. Saya akan bertanggung jawab tapi tolong jangan laporkan saya ke polisi." pria yang menabaran Gisell saat ini ketakutan dia melajukan mobil sambil meminta maaf pada Roger. "Kamu sudah tanggung tanggung jawab, jadi aku maafkan. Jika dia meninggal aku akan buat kamu tahu rasa," jawab Roger. "Tuhan, aku mohon selamatkan Nona yang aku tabrak ini. Jika tidak aku akan masuk penjara," pinta pria itu saat dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Beberapa menit kemudian, mobil pria yang menabrak Gisell itu sudah sampai di depan rumah sakit. Roger yang mengendong Gisell langsung ke luar dari mobil dan berteriak meminta tolong ada suster dan dokter. "Tolong, selamatkan wanita ini. Aku ingin wanita ini hidup," teriaknya. Suster saat itu kaget seorang CEO kaya raya terkenal seperti Roger begitu panik karena seorang wanita. Suster menelepon dokter lalu dokter segera menuju ruangan Unit Gawat Darurat karena dia tahu siapa Roger Ganesa itu. "Dokter, selamatkan wanita ini. Jika tidak aku akan kubur kalian bersamanya," ancam Roger. "Saya akan berusaha," jawab Dokter lalu dia masuk ruangan Unit Gawat Darurat dan segera menangani Gisell yang masih pingsan. Perawatan dan luka dibersihkan, darah juga. Luka dijahit dan kepala juga tangan kaki yang terluka juga diperban. Dokter bersyukur wanita cantik ini masih hidup dan ketika penanganan susah selesai, Gisella sudah sadar. "Untunglah! Kaki dan tangan Anda tidak patah. Kepala Anda sedikit terbentur nanti kita akan CT-scan siapa tahu ada cidera otak," kata Dokter. "Aku dimana?" Gisella kaget karena yang dia ingat tadi dia terserempet mobil dan sudah tidak ingat apapun. "Anda di rumah sakit dan Tuan Roger yang membawa Anda ke sini. Anda akan dipindahkan ke kamar inap, lalu saya akan menemui Tuan Roger." Dokter menjawab lalu dia pergi begitu saja. Dokter sekarang sudah ke luar ruangan Unit Gawat Darurat dan pria yang panik tanpa sadar dia khawatir itu, langsung mendekat ke arah dokter guna untuk menanyakan keadaan Gisell. "Dok, bagaimana keadaan Gisell?" "Pasien sudah sadar. Dia akan dipindahkan ke kamar inap. Besok akan diadakan CT-scan ada kepala pasien karena mengalami benturan, saya takutnya ada cidera otak," jawab Dokter. "Syukurlah! Dia masih hidup." "Tuhan, terimah kasih Nona yang aku tabrak namanya Gisell itu ternyata masih hidup." pria yang menabrak Gisell senang. "Dokter, aku akan ke kamar inapnya." Roger pamit lalu dia menuju kamar inap. Saat dia dalam perjalanan menuju kamar inap. Sang Kakek menelepon dirinya dan dia segera menerima panggilan tersebut. "Hallo! Kakek aku sangat sibuk sekarang. Apa lagi yang Kakek inginkan?" tanya Roger. "Ceraikan saja dia lalu menikahlah dengan gadis yang Kakek ajak ke villa kamu tadi. Apa kamu mengerti? Wanita yang seperti itu tidak cocok untuk kelugar kita?" jawab Kakek melalui panggilan ponsel. "Aku cinta dia Kakek, kenapa Kakek selalu ikut campur hidupku. Aku akan turuti semuanya tapi jangan pernah mengatur sama siapa aku menikah." Roger marah lalu dia menutup panggilan ponsel dari Kakeknya. Sang Kakek saat itu marah lalu dia mengirim pesan meminta Roger untuk mengirim lokasi dia berada di rumah sakit mana dan di kamar apa. Dia harus segera berbicara ada Roger agar cucunya bisa lepas dari wanita berbisa seperti Gisella. Roger mengirim lokasi dia ke Kakeknya karena dia tidak mau berdebat. Saat itu juga sang Kakek segera menuju rumah sakit yang disebutkan Roger dan lokasinya tidak jauh dari villa pribadi cucunya. "Cucuku tidak boleh tertipu oleh wanita itu." Sekarang Roger sudah sampai di kamar inap Gisell. Dia melihat Gisell yang tidur di ranjang pasien tapi dia kaget saat melihat Roger masuk dan mendekati dirinya. "Ternyata kamu masih hidup. Kalau kamu mati aku belum selesai membuat kamu menderita," kata Roger. "Apa belum cukup? Kenapa kamu sebenci itu. Jika pernikahan kontrak ini ditentang Kakek kamu dan kamu dijodohkan dengan wanita lain, kenapa kamu menikah sama aku? Padahal kamu juga tidak pernah mencintai aku?" tanya Gisella. "Sengaja, agar kamu menderita dibenci Kakek dan sengaja alurnya harus kamu yang mendapatkan kebencian dari beberapa wanita yang suka sama aku." Roger senang kalau melihat Gisella menderita tapi tadi dia bilang cinta pada Kakeknya itu hanyalah akting saja. Tak lama kemudian, sang Kakek segera tiba di rumah sakit. Dia bersama bodyguardnya segera menuju kamar inap yang disebutkan oleh cucunya. Dia kira itu cucunya kenapa-kenapa dan dia langsung masuk begitu saja karena khawatir. "Roger, cucuku apa kamu baik-baik saja?" tanya sang Kakek saat masuk. "Aku baik. Kakek kenapa ke sini?" "Jadi wanita ini yang kecelakaan. Kalau bisa mati saja, lepaskan cucuku. Roger ceraikan wanita ini karena keluarga penjahat tidak cocok untuk kamu," jawab Kakek sambil berkat menghina Gisella. "Apa maksud Kakek. Sudah aku bilang kalau aku cinta dia, apa Kakek bisa membuat aku tenang saja. Kenapa harus dijodohkan dan kenapa juga aku harus cerai? Aku sudah nikah sah sama dia?" jawab Roger. 'Kenapa Roger membelaku? Dia juga mengatakan kalau dia cinta aku berulang kali? Apa sebenernya yang kamu inginnan Roger? Kenapa bisa kamu bilang cinta ke Kakek kamu kalau kamu sangat membenci aku' Gisella tidak sangka Roger membela dirinya di depan Kakeknya. "Diam kamu! Kamu butuh uangkan mendekati cucuku? Sebutkan kamu butuh uang berapa?" Kakek Roger bertanya sambil mendekat ke arah Gisella. "Apa maksud Anda? Uang apa?" tanya balik Gisella.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN