Malika memangku dagu sambil menikmati drama pertengkaran Aris dan Sita dari jendela lantai dua. Kedua manusia itu saling menjelaskan maksud mereka dengan begitu semangatnya. Sayangnya, Malika tak dapat mendengar apa persisnya pembicaraan mereka karena tenggelam oleh suara musik pesta. Malika penasaran, akan bagaimana selanjutnya pilihan Aris? Sesungguhnya ia tak yakin jika lelaki itu benar-benar mencintai Sita. Entahlah, Malika saja pernah tertipu manisnya sikap yang Aris persembahkan. Malika malas memikirkan mereka, yang terpenting saat ini adalah rencananya tak boleh gagal. Malika sebenarnya tak suka jadi pusat perhatian pesta, tetapi mau tak mau ia harus beramah-tamah dan melihat bagaimana reaksi Helena juga. Malika berbalik dari jendela lantai dua hendak ke selasar memantau pest