Pawang

1226 Kata

Mimpi apa semalam?! Tidak ada mimpi yang seburuk kenyataan. Sungguh, Malika pikir ia akan sukses besar malam ini, membuat panas hati mantan mertua dan mantan suaminya. Jelas Malika berhasil di sisi itu, tetapi Malika tak berharap ada drama lain yang akan menyapanya, terlebih berbentuk seorang lelaki. “Jangan bilang Anda sedang menghitung berapa jumlah hari dalam tiga bulan?” Ya Tuhan! Malika tak suka kesan tengil lelaki tampan di depannya. Arta tergelak singkat melihat bagaimana putrinya yang keras kepala seperti baru saja menemukan pawangnya. Malika hanya terdiam mematung di tempatnya berdiri. Arta lekas berdehem saat sang putri kembali melebarkan mata kepadanya. “Ayah lupa memberitahumu. Maafkan Ayah.” Malika memutar bola mata. Yakin sekali ia bahwa dusta saja yang dikatakan Arta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN