Bab 5. Menikah

1104 Kata
"Menikah denganku," jawab Aldrich dengan sorot mata yang begitu tajam hingga Azalea terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Aldrich. "Me-menikah?" tanya Azalea mencoba mengulang apa yang dikatakan oleh Aldrich. Aldrich hanya diam dan menatap lekat ke arah Azalea. Melihat tidak ada reaksi sama sekali dari Aldrich membuat Azalea gelisah. Dia tidak tau mau jawab apa. Hukuman seperti apa yang pria ini berikan padanya. "Tidak ada penolakan, ini hukumanmu. Hari ini kita menikah, bersiaplah. Aku melihat kamu sudah baik, tidak ada patah tulang bukan? Jadi, sudah dipastikan kalau kamu sehat, nanti ada yang datang untuk merias kamu. Oh ya, pria gendut itu tidak akan mengganggu kamu, karena dia sudah pindah alam baka," jawab Aldrich membuat Azalea mengangga dia mengerti arti alam baka itu apa. Aldrich memutuskan hukuman itu kepada Azalea karena saat itu dia bertemu dengan kakek buyutnya. Tiga jam sebelum bertemu Azalea, Aldrich sudah berada di rumah besar. Dirinya ingin berbicara dengan Kakek buyutnya dan sebenarnya bukan dia yang menginginkan bertemu tapi kakek buyutnya yang meminta dirinya datang ke rumah. Saat ini, Aldrich ada di rumah kakek buyut dan Ayah dari Ayah kandungnya. Aldrich duduk tepat di depan kedua pria paruh baya yang beda usia, keduanya menatapnya dengan tajam. "Mana dia?" tanya Kakek buyut Aldrich bernama Mathias Alexander. Aldrich tahu betul siapa yang dimaksud oleh kakek buyutnya itu. Dia hanya memperlihatkan wajah datar tidak mau menjawab karena dia pikir kakek buyutnya akan membicarakan masalah klan mereka akan tetapi tidak. "Aldrich, kakek ingin kamu segera menikah, ada wanita yang sudah kakek pilihkan, kakek harap kamu setuju," ucap kakek dari Ayah Aldrich bernama Jayden Alexander. Aldrich dihadapkan oleh dua pria beda generasi satu kakek buyutnya dan satu lagi kakek dari Ayahnya. Tapi, walaupun beda generasi mereka memiliki visi yang sama yaitu mencari jodoh cucunya. "Aku sudah punya kekasih dan akan menikah. Jangan memintaku untuk menikah dengan wanita pilihanmu, aku tidak akan sudi," ujarnya menolak perjodohan tersebut. Mendengar perkataan dari Aldrich, kakek buyut Aldrich dan Tuan Jayden menaikkan alisnya. Mereka tidak percaya jika cucunya itu sudah memiliki kekasih. Rumor mengatakan jika cucunya ini anti dengan wanita. Untuk perjodohan ini saja harus mereka melakukan pemaksaan akan tetapi sekarang mereka mendengar jika cucunya sudah punya kekasih dan mau menikah. Luar biasa sekali bukan. "Kamu serius, Aldrich?" tanya Tuan Jayden memastikan apa yang cucunya itu katakan. "Benar, aku mengatakan yang sebenarnya, tunggu saja. Aku akan membawa istriku pulang. Jadi, jangan menjodohkan aku dengan wanita manapun, jika kalian masih menjodohkan aku, maka aku tidak akan tinggal diam," ancam Aldrich. Aldrich segera pergi, dia tidak peduli jika kedua pria paruh baya beda usia itu marah padanya. Dia terus keluar dan sampai di luar barulah Marco mengatakan dimana rumah wanita yang Aldrich minta cari dan di sinilah dia berada di ruangan rumah sakit tempat Azalea berada. Pintu diketuk, Aldrich dan Azalea menoleh ke arah pintu dan terlihat Marco datang bersama beberapa orang. Azalea terkejut karena ada pria tampan masuk dan dia membawa orang yang akan menikahi dirinya. "Benarkah, aku akan nikah hari ini?" tanya Azalea pada dirinya. "Kamu pikir aku bercanda? Ini hukuman buatmu, jadi jangan lari dari hukumanmu, aku tidak akan melepaskanmu. Marco, siapkan semuanya, aku akan keluar sebentar, kalian aku kasih waktu 30 menit siapkan dia dan jangan sampai dia kabur," jawab Aldrich dengan suara tegas. Aldrich berdiri dan melangkah kaki menuju pintu keluar. Azalea yang mendengar perkataan dari Aldrich, menatap ke arah pria yang dipanggil oleh Aldrich. Dia mengerjapkan mata berusaha memohon akan tetapi pria tersebut tidak peduli. "Kalian dengar apa yang Tuan Aldrich katakan, lakukan cepat. Waktu kalian tidak banyak. Dan untuk Anda Tuan, duduklah di sini untuk menunggu pengantinnya di rias," kata Marco dengan sopan kepada orang yang akan menikahi Tuannya dan wanita tersebut. Mendengar hal itu pria paruh baya menganggukkan kepala. Azalea benar-benar sial, dia harus menikah dengan pria yang tidur dengan dia semalam dan pria yang dia tendang hingga pingsan dan terluka. Apa salah dia kepada pria batu itu? Dia tidak salah dan dia lakukan itu karena dia ingin mempertahankan diri dan masalah dia terluka bukan urusan dia. "Aku harus bagaimana, apa aku minta tolong dengan mereka? Akh, tidak mungkin, aku yakin mereka pasti takut dengan pria dingin itu. Siapa dia, sepertinya aku tidak asing," cicit Azalea. Azalea perlahan bangun dari tempat tidur, dia menerima hukuman menikah dengan Aldrich. Azalea dirias dengan cepat tapi walaupun riasannya cepat Azalea terlihat sangat cantik. Dia seperti bidadari, para periasnya pun terkejut melihat kecantikan Azalea. "Nona sangat cantik, serasi dengan Tuan Aldrich yang tampan, saya yakin Tuan akan mencintai Anda," ucap salah satu wanita yang mengatakan jika Aldrich akan mencintai dia. Mendengar hal itu, Azalea membolakan matanya, dia tidak berpikir untuk dicintai pria dingin seperti kutub utara. Azalea tidak merespon perkataan wanita tersebut. Tidak lama, perias tersebut membawa Azalea keluar dari ruangan tempat di mana Azalea di rias. Kamar inap Azalea ada ruangan lain dan disanalah Azalea di rias. Saat Azalea di bawa ke tempat akad nikah, terlihat Aldrich sudah duduk dengan gagah dan pakaiannya juga sudah berubah. Ruangan inapnya dijadikan tempat dia menikah. Aldrich melihat Azalea muncul membuat dirinya terpaku. Tidak menyangka wanita yang dia katakan bocil itu sangat cantik. "Ehm, Tuan Anda sudah bisa mulai," bisik Marco membuat Aldrich terkesiap dari lamunannya. Azalea duduk di sebelah Aldrich dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Aldrich. Dan pada akhirnya, dia menjadi istri sah dari pria yang dia dengar namanya Aldrich. Takdir tidak ada yang tau, dirinya dibuang oleh keluarganya dan sekarang dia menjadi istri dari Aldrich. Berubahkah kehidupan dia nanti? Apakah dia akan menjadi istri yang dia harapkan yaitu istri yang dicintai suaminya atau sebaliknya. Aldrich memasangkan cincin berlian, gelang berlian dan kalung berlian yang sangat indah. Dirinya sudah seperti toko emas berjalan tapi dia tidak bisa menolak sama sekali. Mungkin ini caranya dia membalas dendam kepada keluarganya yang mengusirnya dan tidak peduli dengannya. "Sekarang, kamu Azalea sudah menjadi istriku, jangan mencoba membangkang dan kalau boleh aku jujur, aku lakukan ini bukan karena aku mencintaimu tapi ini hukuman karena kamu sudah melukai aku," ucap Aldrich berbisik pelan di telinga Azalea mengatakan jika dia menikah dengan Azalea bukan karena cinta. Mendengar hal itu, Azalea tersenyum kecut dan dia pun dengan tenang membalas apa yang Aldrich katakan. "Tidak masalah, aku tidak peduli. Mulai sekarang, jangan ganggu hidupku, karena aku tidak suka dan satu hal lagi, jangan marah jika aku dekat dengan pria lain, karena aku juga tidak peduli dan tidak akan marah jika kamu Tuan beruang dekat dengan wanita lain. Impas bukannya, jelas impas karena Anda tidak mencintai saya. Jadi, aku rasa itu cukup baik untuk kita, bukan!" tegas Azalea membuat Aldrich terdiam. "Marco, mana dia." Aldrich meminta sesuatu kepada Marco yang membuat Azalea menaikkan alisnya apa yang mana dia pikir Azalea.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN