“Mas Kin sudah balik?” Anya ingin mengumpat kasar saat suasana yang ia inginkan bersama Kin, diganggu oleh Galen. Malam ini pria itu menjadi sangat menyebalkan baginya. Anya tidak mau membiarkan Galen bersikap seolah-olah ia dianggap ingin kembali seperti dulu. Padahal niatnya hanya ingin berteman, menghargai Galen sebagai adik sepupu dari Kin – pria yang Anya cintai. Kin tersenyum kepada Galen. Pria itu terpaksa mengalihkan pembicaraan barusan bersama Anya dan memberikan sarung tangan agar dipakai oleh wanita itu. “Ternyata temanku ada vila di sini, jadi singgah sebentar. Dia bahkan kasih jeruk untuk kita nikmati di sini,” ucap Kin. “Oh. Ya sudah Mas, kita mulai bakar ikan sekarang saja.” Galen melihat jam yang melingkar di tangannya. “Sudah waktu makan malam.” “Baiklah.” “Nya, kamu