Anya bisa merasakan embusan napas Kin yang masih berada di atasnya. Tatapan mata pria itu, seperti menghipnotisnya untuk tetap tenang dalam posisi ini. Aroma tubuhnya, menguar membuat indera penciumannya terbuai. Bagaimana bisa Anya menahan diri agar tidak lepas kontrol, lalu memeluk Kin. Apalagi saat melihat rambut pria itu yang menutup sebagian wajah, tangannya Anya langsung terangkat, menyelipkannya ke kuping pria itu. Perlahan, wajah Kin bergerak semakin mendekati wajah Anya. Gerakan jakunnya yang kontras, menandakan sedang menelan liurnya sendiri. Kedua mata Kin nampak berkabut dengan napas yang berat. Ditambah jari jemari wanita itu, menyentuh permukaan kulitnya yang sensitif. Situasi ini membuat Anya tidak tahan lagi. Siapa pun pasti tidak menolak jika berlama-lama dalam posisi in