24. CEMBURU BRUTAL

1735 Kata

“Mas Kin, ini aku. Zeevanya!” Begitu mendengar suara pria yang dicari, Anya langsung berteriak dan melambaikan tangan. Ia tidak peduli bagaimana raut wajah Vika yang kesal karena mungkin berpikir bahwa Anya tidak tahu sopan santun. Terlalu pemaksa dan menjadi pengganggu di pagi hari. Anya akan tutup mata soal itu. Apalagi sikap Vika juga tergolong menyebalkan baginya. “Nggak usah teriak. Malu sama tetangga.” Anya berdecis, dan bergumam, “Harusnya kamu yang malu, Mbak Vika. Nginep di rumah Mas Kin.” Kedua mata Vika membola. Ekspresi wajahnya seakan siap menelan Anya bulat-bulat. “Ngomong apa barusan?” tanya Vika sengit. “Loh, kenapa malah ngobrol sambil berdiri? Pintu pagarnya buka, Vik.” Suara Kin langsung membuat ketegangan antara Anya dan Vika sedikit mereda. “Iya nih, Mas. Masa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN