“Bagaimana makanannya, Vanya?” tanya Alyan, begitu juga Fay yang duduk di sampingnya turut menunggu jawaban. Vanya menelan makanannya lebih dulu sebelum menjawab, Valerie memang mengajarkan maner yang baik pada anak gadisnya itu. Fay mengenal Valerie seumur hidupnya karena persahabatan antara orang tua mereka yang terjalin baik hingga sekarang. “Enak, Kak. Saat di Italia yang paling aku rindukan makanan Indonesia ini.” Fay tersenyum, meski masih payah dalam urusan dapur, ia berusaha untuk menjamu orang-orangnya setiap ke rumah. Untungnya, pekerja di rumah yang sebelumnya bekerja di rumah Lais, di pilihkan Mommy Anna yang paling pandai dan enak masakannya. “Kamu tidak usah memuji karena bukan Fay yang masak. Dia masih payah di dapur. Alih-alih memasak, dia bisa membakar dapur atau mengi