Butuh waktu dua hari bagi Ersya untuk mengumpulkan berbagai bukti. Rasanya tidak akan cukup baginya jika hanya memecat Anita. Gadis itu harus mendapat pelajaran yang lebih berharga dari sekadar kehilangan pekerjaan. Hari Senin telah tiba. Sora sudah mulai berangkat bekerja setelah terus-terusan merengek pada Ersya agar mendapat izin. Itu pun, dengan catatan jika Sora harus makan siang di ruangan Ersya - agar Ersya bisa memastikan jika istri tercintanya itu makan dengan baik. Sedangkan saat ini, Ersya sendiri sedang tidak berada di tempat. Ia sedang pergi bersama Anita, dengan alasan bisnis. "Kliennya sudah datang, Pak?" tanya Anita ragu. "Bisa-bisanya mereka memajukan jadwal secara mendadak seperti ini, terlebih langsung menginfokan ke Bapak dan bukan melalui saya." "Ayo masuk!" Ersya