Ersya seperti sedang bermimpi. Kepalanya pusing, dan matanya terasa berat untuk ia buka. Namun, suara Sora yang sedang menangis membuatnya berusaha untuk bangun demi Sora. Pria itu meringis kesakitan. Kepalanya benar-benar pening bak habis terkena pukulan benda tumpul dan goncangan kasar pada tubuhnya membuat Ersya semakin kesakitan. "S- Sora!" Meski dalam keadaan setengah sadar, Ersya masih mampu mengenali suara sang istri. Sadar jika suara tangis yang ia dengar benar milik Sora, Ersya bergegas membuka matanya. Ia langsung menarik Sora ke dalam dekapannya. Menyingkirkan rasa tidak nyaman di tubuhnya. "Hey, hey, what happen?" lirih Ersya sambil mengusap surai hitam Sora - mengabaikan rasa pening di kepala yang masih mendera. "Dia jahat!" seru Sora. Gadis itu hanya diam dalam dekapan