Ersya meringis ngilu saat merasakan pukulan di bahunya. Tidak terlalu keras sebenarnya. Namun karena Sora yang melakukannya, ia sengaja membuat keadaan sedikit terdramatisir. "Apa banget, sih? Orang nggak keras juga," protes Sora. Ersya meringis berakting layaknya sedikit kesakitan. "Kalau kamu kayak gitu, rasanya aku pengen mukul kamu lagi nih!" ancam Sora. Mendelik sebal, alih-alih mengelus-ngelus justru bisa bertindak lebih bar-bar, begitulah istrinya. Ersya segera menggenggam tangan Sora yang sudah terangkat, dan menariknya lebih cepat menuju ke ruang kerjanya. Untung saja, di lantai itu tidak banyak karyawan yang berlalu-lalang, karena memang di lantai itu merupakan ruangan bagi para petinggi perusahaan seperti Ersya. Sora mulai bertanya-tanya dalam hati. Apakah ada kata-kata at