Keesokan paginya di rumah Aksa, matahari baru saja terbit ketika Aksa terbangun dari tidurnya. Ia merasa seluruh tubuhnya lemas dan panas, tanda-tanda demam tinggi yang menguasai dirinya. Aksa meraba dahinya dan merasakan suhu yang tidak normal. Jam di dinding menunjukkan pukul enam pagi. Dengan usaha yang berat, Aksa meraih ponselnya di meja samping tempat tidur. Ia membuka layar ponsel dan mencari kontak ibunya, Kemala. Jarinya gemetar saat menekan tombol panggil. Panggilan berdering beberapa kali, tetapi tak ada jawaban. Aksa mencoba lagi, berharap ibunya segera mengangkat. Namun, panggilan kedua juga tidak dijawab. Ia merasa semakin lemah dan bingung. “Ibu kemana sih?” Tanya Aksa pada dirinya sendiri dengan suara lemah. Sementara itu, di tempat lain, Kemala sedang berada di dalam t