Auris yang baru saja pulang langsung cemberut. Ia duduk di karpet yang berada di depan televisi. Auris sangat kesal karena saat pulang sekolah tadi Yusuf meneleponnya dan bilang tidak bisa pulang bersama karena ada urusan. Hufftt, Auris menghela nafasnya kesal dengan tangan yang mengambil remot dan menghidupkan televisinya. Baru saja sekitar dua puluh menit menonton marsya and the bear suara mobil dari luar rumah kontrakannya, membuat Auris mengalihkan fokusnya dari televisi ke pintu depan. Apa itu temannya? Bukannya sahabatnya bilang akan datang nanti sore, karena penasaran langsung saja Auris mengintip orang di luar melalui jendela kecil yang berada di samping pintu depan. Auris melototkan matanya terkejut, Papanya yang datang. Dan ada dua orang berpakaian hitam yang Auris ketahui itu