"Hiks jangan gitu Suf. YUSUF TOLONG GUE SUF. " Auris terus menangis dengan keras, saat tubuhnya sudah di depan kontrakan, menuju mobil yang tidak jauh lagi dari hadapan Auris. Yusuf hanya menatap datar ke arah Auris yang sudah hampir masuk ke dalam mobil Papanya. Yusuf memegang lehernya sambil mengoyangkan kepala ke kanan kiri, sambil terus melihatnya Auris yang melihat ke arahnya dan terus memberontak dari pegangan sang Papa. Melihat Auris yang sudah hampir masuk ke dalam mobil, Yusuf langsung berlari dan menerjang pengawal mertuanya hingga tersukur. Mawan yang melihat anak buahnya jatuh tanpa sadar melonggarkan pegangannya terhadap Auris. Hal itu menjadi kesempatan Auris untuk berlari, memasuki rumah kontrakannya dan menguci pintu rumah. Lalu masuk ke dalam kamar dan memasukkan bad