Phoenix mengalihkan wajahnya, namun Audie tetap saja mengejar bibir pria itu untuk dicium. Semakin Phoenix menghindar, semakin keras pula Audie memaksa. “Sudah, Audie. Ini kantor, bukan rumah.” “Aku tau ini kantor, lagi pula kau bosnya. Tidak akan ada yang berani menegur ataupun menganggumu berciuman denganku.” “Pekerjaanku masih menumpuk, Audie. Tidak ada waktu untuk meladenimu begini. Sudahlah, lebih baik kau pulang, tunggu aku di rumah.” sahut Phoenix seraya melepaskan diri dari belaian Audie. Namun, bukan Audie namanya jika langsung melepaskan Phoenix begitu saja. Dia sudah bersusah payah datang ke kantor mengantarkan makan siang sekaligus meminta maaf soal yang semalam, tentu dia tidak mau berakhir sia-sia dan disuruh pulang begitu saja. Audie dengan cepat menahan lengan Phoenix,