“Nix—oh, ada Olivia rupanya di sini?” Jika raut wajah Olivia nampak tegang begitu seseorang itu menyebut namanya, beda halnya dengan Phoenix yang justru diam-diam bernafas dengan lega. Bagaimana tidak merasa lega, jika yang muncul secara tiba-tiba saat ini adalah Jose. Bisa dibayangkan bagaimana jika yang muncul adalah Audie. Pasti suasana akan berubah menjadi tegang. “S—saya permisi mau ambil barang-barang saya yang masih tertinggal di ruangan HR, Mr Phoenix.” pamit Olivia, dan Phoenix lekas memberikan anggukkan kepala. Olivia tersenyum ramah ke arah Jose, saat berjalan melewatinya. Sumpah demi apa pun, Olivia sampai harus menahan napas, karena takut sekali. Tapi dia tetap yakin jika Jose tidak tau apa yang terjadi sedetik sebelum pria itu melangkah masuk ke dalam ruangan. “Sial! Unt