Pesta Pernikahan

1112 Kata
Sudah 1 bulan ini Bara mencari keberadaan Aileen namun, gadis itu sangat sulit untuk di temukan. Padahal biasanya apa pun yang dia inginkan sangat mudah baginya untuk mendapatkannya, entah kenapa ketika mencari gadis itu dirinya sama sekali tidak menemukan jejak gadis itu hingga membuat dirinya sampai pusing sendiri. "Aileen, sebenarnya kamu berada di mana?" gumam Bara, ia terus memikirkan gadis itu saat dirinya sedang bekerja, bahkan ketika ada meeting pun pikirannya masih tidak fokus pada pekerjaannya begitu penting. "Pak, meeting nya sudah selesai," ucap sekertaris Bara bernama Jeslin. "Ah! Iya, silahkan pergi!" ucap Bara, lalu ia pun kembali berpikir lagi bagaimanapun caranya ia bisa menemukan keberadaan Aileen secepatnya. "Pak, maaf menganggu lagi. Saya lupa memberitahukan kepada Anda, bahwa ada surat undangan yang harus Bapak hadirin saat ini juga," jelas Jeslin. "Surat undangan apa?" "Undangan pernikahan rekan bisnis Bapak yang bernama Kris," jelas Jeslin. Sebenarnya Bara memang sudah tahu lebih dulu undangan tersebut namun karena pikirannya tidak terlalu fokus pada hal yang begitu penting, sehingga semuanya terlupakan olehnya. "Baiklah, kau sudah menyediakan jas untuk saya, bukan?" "Sudah semuanya, Pak." Jeslin pun menyerahkan sebuah paper bag yang berisi pakain serta kotak yang berukuran sedang yang terdapat sepatu di dalamnya. Bara pun langsung mengambil semua yang telah di sediakan oleh sekretaris nya, lalu langsung pergi ke kamar pribadinya untuk segera menganti pakaiannya karena kurang lebih 1 jam lagi pestanya akan segera dimulai. Sedangkan Jeslin menunggu diluar karena dirinya juga ikut serta dalam undangan tersebut, biasanya Jeslin akan membantu Bara dalam hal mencari sesuatu yang diinginkan oleh Bara, misalnya berangkat membeli kado ataupun membawa barang-barangnya karena Bara tidak suka terlalu banyak membawa barang miliknya sendiri. "Jeslin, ayo kita berdua berangkat sekarang!" ucap Bara yang baru saja selesai menganti pakaiannya. "Baik, Pak," ucap Jeslin, kedua orang itupun melangkah dengan sangat cepat. Hingga sekarang kedua orang itu sudah berada di dalam mobil untuk segera berangkat menuju ke gedung hotel bintang lima di kota Jakarta, Bara menatap kaca jendela mobilnya dan melihat pemandangan yang berada di luar sana. Gadis yang selalu ingin ia jumpai itu, tiba-tiba muncul lagi dipikirannya membuat Bara kesal terhadap dirinya sendiri karena ia merasa gadis itu sangat menyiksa dirinya. "Pak Bara, kita sudah tiba di hotel. Silahkan Bapak segera turun," ucap Jeslin yang seketika menyadarkan lamunan laki-laki itu. Bara merapikan sebentar jasnya yang sedikit berantakan itu, lalu melangkah mengikuti sekretaris nya yang sudah berjalan terlebih dahulu untuk memberikan surat undangan. "Silahkan Bapak duduk di kursi ini," ucap Jeslin dan Bara hanya menganggukkan kepalanya pelan. Bara melihat ke arah segala seisi gedung tersebut namun, ia tidak menemukan pengantin laki-lakinya padahal ia ingin segera mengucapkan selamat kepada rekan bisnisnya itu. Semua orang pun sudah berkumpul dan pengantin pria nya juga sudah berdiri di altar, sedangkan Bara ia ingin menghampiri Kris namun ia merasa tidak enak karena terlalu banyak tamu saat ini sehingga membatalkan niatnya untuk melakukan hal itu. Sekarang MC nya sudah mempersilahkan mempelai perempuan untuk turun, lalu segera naik ke altar mata Bara juga ikut melihat ke arah pengantin wanita sedang turun dari tangga yang di tuntun beberapa Bridesmaids yang cantik dan anggun itu Namun, tanpa sengaja mata Bara memandang ke arah sosok gadis yang begitu tersenyum dengan sangat manis di samping pengantin wanita, Bara langsung berdiri dan terkejut melihat sosok gadis yang ia cari-cari selama ini. "Aileen!" Bara begitu senang melihat kehadiran gadis itu, rasanya ia ingin menarik dan membawa Aileen pergi keluar dari tempat pesta tersebut namun, ia tidak ingin menghancurkan pesta pernikahan rekan bisnisnya sehingga ia hanya bisa menahan perasaan itu. Bara begitu gelisah ketika melihat gadis yang ia cari akhirnya bisa ia temukan di tempat pesta tersebut, ia tidak menyangka dirinya bisa ketemu lagi dan semuanya terasa seolah-olah seperti mimpi. Padahal ia sudah seperti orang gila mencari keberadaan Aileen akan tetapi, sekarang ia dengan sangat mudah menemukan gadis itu tanpa dirinya mencarinya lagi. Pesta pun berjalan dengan sangat meriah sedang Aileen merasa dirinya kebelet ingin pipis sehingga ia pun permisi untuk meninggalkan pesta tersebut sebentar, ia tidak tahu bahwa Bara terus mengikuti dirinya hingga sampai toilet tersebut. "Rasanya lega juga," gumam Aileen, lalu mencuci tangannya dan sambil bercermin, hingga tanpa sengaja dirinya melihat sosok orang yang sedang memperhatikan dirinya dari cermin tersebut. "Kamu?!" ucap Aileen langsung berbalik menghadap ke arah Bara. "Ya, kau masih mengenal aku, bukan?" tanya Bara langsung mendekat. "Kenapa kamu berada disini?" tanya Aileen dengan sinis. "Kamu tidak perlu tahu." "Cih!" Aileen yang tidak ingin berlama-lama kedalam toilet, ia pun memutuskan untuk segera kembali ke pesta namun, Bara malah menghalangi dirinya. Sehingga membuat gadis itu kesal dan langsung mendorong tubuh Bara dengan cukup kuat namun, laki-laki malah hanya terdorong kebelakang sedikit saja karena tubuhnya terlalu kuat untuk menahan dorongan tersebut. "Minggirlah!" ucap Aileen menatap sinis ke arah Bara. "Bagaimana kalau aku tidak ingin ingin." "Aku akan menghajar mu!" "Benarkah?" Tanpa Bara duga gadis itu benar-benar melakukan hal itu kepadanya dan membuat dirinya terhampas ke lantai hingga membuat laki-laki memekik kesakitan. Bara sampai begitu kesulitan untuk berdiri sedangkan Aileen hanya tersenyum sinis saja menatap Bara yang berada di lantai itu. "Dia benar-benar gadis yang sesuatu untuk ku," gumam Bara dalam hatinya sambil menyunggingkan senyuman tipis. "Bagaimana? Apa kau menikmatinya, bukan?" "Kau gadis yang sangat sadis dan keterlaluan! Tapi ... tidak apa-apa aku sangat menyukainya," ucap Bara berusaha untuk bangkit berdiri. Sedangkan Aileen, menahan tawanya melihat Bara terlihat kesakitan seperti karena dirinya. Ia tidak menyangka dirinya bisa bertemu kembali dengan laki-laki yang menurutnya sangat menjengkelkan itu di saat pesta pernikahan temannya. "Seharusnya kamu bertanggung jawab sudah memperlakukan aku seperti ini!" ucap Bara beralasan. "Aku tidak sudi!" "Walaupun kamu tidak sudi, kamu maukan pergi ke kamar hotel bersama ku malam ini ..." bisik Bara di telinga Aileen yang seketika membuat gadis itu merasa merinding saat mendengarnya, ia ingin menghajar Bara kembali namun sayangnya laki-laki itu malah menahan tangannya dan memeluknya dengan erat. Walaupun Aileen berusaha untuk memberontak, Bara sangat menikmati ketika dirinya bisa memeluk orang yang sangat membuat dirinya seperti orang gila ketika merindukan sosok gadis seperti Aileen. Sekarang Bara sudah merasa lega dan tidak lagi membuat dirinya kepikiran untuk mencari keberadaan gadis itu lagi. "Lepaskan!" ucap Aileen yang ingin menghajar Bara. "Diamlah sebentar! Kau tidak tahu, bahwa aku sangat merindukanmu, aku mencintaimu, Aileen." Bara pun langsung mengungkapkan isi hatinya tanpa harus mengenal gadis itu dengan sangat lama seperti orang lain. Entah kenapa ia begitu yakin dengan perasaannya kepada Aileen, bahkan ia tidak memikirkan bagaimana kedepannya nanti jika sikap Aileen kepadanya tidak seperti apa yang ia duga yang pastinya Bara hanya Ingin memiliki gadis itu kedalam pelukannya. Aileen terdiam sebentar ketika mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Bara. Baginya Bara hanya bercanda saja kepadanya dan ingin mengejeknya secara terang-terangan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN