Hanya Ingin Memiliki Mu

1136 Kata
Aileen mencoba untuk melepaskan diri dari Bara namun, laki-laki itu masih belum ingin melepaskannya sehingga gadis itu sudah merasa sangat lelah untuk melawan. Sekarang Aileen ingin berbicara baik-baik kepada Bara karena ia ingin tahu, apa yang sebenarnya diinginkan oleh laki-laki itu kepadanya saat ini. "Lepaskan aku terlebih dahulu, maka aku tidak akan pergi," jelas Aileen berusaha untuk menjaga omongannya supaya tidak mengeluarkan kata-kata kasar. "Kau berjanji?" "Hem, asalkan kamu mengatakan apa mau mu sebenarnya?" "Mau ku? Aku hanya ingin kamu! Aku hanya ingin memiliki mu, apa masih belum jelas?" "Itu tidaklah mungkin!" "Kenapa kamu mengatakan hal itu? Bukankah, kita berdua sudah di jodohkan?" "Jangan terlalu banyak bermimpi!" ucap Aileen dengan tegas. Bara pun dengan tiba-tiba langsung mencium bibir Aileen secara brutal, sedangkan gadis itu kedua bola matanya melotot tidak percaya apa yang telah di lakukan Bada kepadanya. Aileen kembali mendorong tubuh Bara namun begitu kesulitan, hingga pada akhirnya ia menendang milik Bara dengan cukup keras dan membuat laki-laki itu memekik kesakitan merasakan lutut gadis itu mengenai miliknya yang selalu ia jaga dengan baik itu selama ini. "Kau!" tunjuk Bara ke arah Aileen sambil wajahnya memerah. "Bagaimana? Apa rasanya nikmat?" tanya Aileen sambil tersenyum sinis, ia begitu puas karena sudah memberikan pelajaran kepada Bara. "Dasar gadis nakal!" Bara ingin melangkah mendekat namun, Aileen menodongkan sebuah pel lantai ke arah miliknya hingga membuat Bara seketika bergidik ngeri, ia tidak bisa membayangkan bagaimana pel itu memukul miliknya pasti lebih sakit dari sebelumnya saat Aileen menendangnya. "Hei! Singkirkan pel itu!" "Kenapa? Kau takut?" "Aku ... sama sekali tidak takut ..." ucap Bara berbohong namun Aileen tentu saja tahu. "Cih! Jika kamu berani untuk melakukan hal yang menjijikkan itu lagi kepada ku! Maka, aku akan menusuk-nusuk milik mu mengunakan pel ini berulang kali!" ancam Aileen. "Hei! Kenapa kau begitu sadis sekali?!" tanya Bara yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. "Karena kamu sendiri telah berani melecehkan aku!" ucap Aileen. "Aku tidak melecehkan sama sekali, Aileen. Aku hanya ingin kamu tahu, kalau aku mencintaimu, sangat mencintai mu!" ucap Bara dengan tegas. "Dasar laki-laki buaya!" Aileen pun menghempaskan pel itu berada di dekat Bara dan membuat laki-laki itu sedikit terkejut. Aileen pergi pun memutuskan untuk pergi sedangkan Bara langsung pergi menyusul sambil memanggil nama gadis itu supaya berhentilah dan mendengarkan perkataanya karena ia tidak ingin sampai kehilangan gadis itu lagi, hingga sesampai di tempat pesta Bara pun berhenti untuk memanggil Aileen karena ia tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di sana. "Akh! Sialan!" maki Bara dalam hatinya kesal karena sudah melihat Aileen berkumpul bersama Bridesmaids yang lainnya, ia tidak mungkin menghampiri Aileen di saat suasana yang tidak tepat sama sekali. Hingga akhirnya Bara memilih untuk duduk ke tempatnya namun, sekarang ia sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Pesta pernikahan pun tidak terasa sudah usai, kini semua orang memberikan salam serta berfoto-foto dengan kedua mempelai pengantin yang berdiri di atas altar, lalu setelah itu para tamu undangan akan pamit pergi hingga sekarang di dalam gedung tersebut sudah hanya tersisa beberapa orang saja termasuk Bara dan Aileen. "Pak, apa kita masih belum pulang sekarang?" tanya Jeslin karena ia rasa sudah tidak ada hal yang penting lagi perlu di urus, apa lagi Bara sudah memberikan kado pernikahan tersebut kepada rekan bisnisnya barusan. "Kau pulanglah terlebih dahulu, saya masih ada keperluan," ucap Bara. "Baik, Pak," ucap Jeslin yang tidak ingin sama sekali mengetahui apa yang ingin bos nya itu lakukan setelah ini yang pastinya Jeslin ingin segera pulang ke rumah untuk beristirahat. Bara masih menunggu Aileen yang sedang berbincang dengan teman-teman yang lainnya, padahal ia sudah sangat jenuh menunggu gadis itu yang tidak kunjung selesai berbicara juga dari tadi. "Apa sebaiknya aku menghampirinya saja?" gumam Bara dalam hatinya dan langsung memutuskan untuk mendekati Aileen karena dirinya sudah tidak tahan lagi untuk menunggu yang terlalu lama. "Siapa dia?" tanya salah satu teman Aileen yang melihat kedatangan Bara dengan tiba-tiba. "Hem? Yang mana?" tanya Aileen kebingungan. "Laki-laki tampan yang berdiri di belakang kamu itu, Aileen," jelas teman Aileen yang begitu penasaran. Lalu gadis itu pun langsung menengok ke arah belakangnya dan melihat Bara berdiri dengan tersenyum manis kepadanya namun, ketika melihat ke arah gadis yang lain exspresi wajah Bara seketika menjadi dingin. "Kenapa kamu lagi?" tanya Aileen dengan pelan takut teman-temannya mendengar ucapannya itu. "Aku hanya ingin menemuimu saja!" "Sebaiknya kamu menjauhiku!" "Tidak akan pernah!" "Kau!" Rasanya Aileen ingin kembali menendang milik Bara yang berada di bawah sana namun keadaan masih tidak tepat. Sehingga ia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak memberikan pelajaran kepada Bara. "Aileen, apa dia kekasih mu?" tanya teman Aileen yang sudah penasaran dari tadi. "Tentu saja bukan! Kalian tahu sendiri seperti apa tipe ku, bukan?" ucap Aileen yang seketika membuat Bara merasa tersinggung mendengarnya. "Dia serius mengatakan aku bukanlah laki-laki tipe nya? Benar-benar sangat konyol! Laki-laki setampan ku ini tidak pernah sama sekali membuat para wanita untuk menolak ku jika aku mengajak mereka berkencan, hanya saja akulah yang sering menolaknya," gumam Bara dalam hatinya yang merasa keberatan dengan ucapan gadis itu barusan. Setelah berbincang dengan cukup puas dengan teman-temannya yang lain, Aileen pun memutuskan untuk pergi pulang ke apartemen karena ia ingin bergegas beristirahat dan tidur dengan nyenyak tanpa di ganggu sama sekali. "Kau! Kenapa mengikuti ku?" tanya Aileen kesal. "Tentu saja aku ingin menemani mu," jelas Bara. "Aku tidak memerlukan mu! Sebaiknya kamu pergi saja!" "Tapi aku sangat memerlukan mu!" "Memerlukan ku? Untuk apa?" "Untuk menemani ku di atas kasur!" "Akh!" Lagi-lagi Bara memekik kesakitan karena Aileen kembali menendang miliknya seperti tadi. "Jika kamu berani berbicara hal seperti itu lagi, aku bahkan tidak segan untuk memotong milik mu!" ancam Aileen yang langsung pergi meninggalkan Bara. "Aileen! Hei! Tunggulah aku! Kau harus tanggung jawab!" teriak Bara dan semua orang-orang seketika menatap ke arah kedua orang itu. Sedangkan Aileen merasa kurang nyaman dan malu karena melihat tatapan orang tersebut seperti itu kepadanya. "Ini semua karena laki-laki tidak waras ini!" gumam Aileen kesal dan dengan terpaksa ia kembali menghampiri Bara, lalu menarik lengan laki-laki itu untuk masuk kedalam mobilnya dengan segera, ia tidak ingin di anggap sebagai gadis yang aneh oleh orang-orang asing itu. "Sebenarnya, apa mau kamu? Kenapa terus menganggu ku?!" "Aku hanya menginginkan kamu di samping ku, apa kau bisa memenuhi permintaan ku?" "Maaf, aku tidak akan pernah melakukan hal yang konyol seperti itu kepada orang asing seperti mu!" "Kita berdua bukanlah orang asing, kita berdua sebelumnya juga pernah bertemu, bukan?" "Bagiku kau orang asing!" "Kau serius mengatakan hal itu?" "Tentu saja! Karena aku tidak ingin sama sekali untuk mengenal diri mu yang suka berbuat mesumm itu!" ucap Aileen. "Asal kamu tahu, Aileen. Ini semua aku lakukan hanya ke kamu saja, aku tidak membiarkan orang lain untuk menyentuh dan merasakan nikmatnya bibir ku ini," jelas Bara yang membuat gadis itu merasa semakin jijik mendengarnya. "Terserah kamu saja! Yang pastinya kamu harus keluar dari mobil ku sekarang juga!" Bara langsung mengelengkan kepalanya menolak perintah Aileen.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN