Matahari menerpa sela jendela yang tertutup kain indah sebagai korden dalam apartemen Dion. Cahayanya terlihat begitu benderang serta kuat menyilaukan mata karena sinar yang langsung menyorot pada tubuh Dara yang masih berbaring di atas peraduan. Gadis itu menggeliat akibat rasa pegal di beberapa bagian tubuhnya, ‘Jam berapakah ini? sepertinya sudah siang...’ Sekali lagi Ia menggeliatkan tubuhnya, dan secara tak sengaja menyentuh sesosok tubuh yang masih tertidur pulas terlentang di sebelahnya. ‘Mas Dion ... ahh...’ Dara tersenyum, mendadak menjadi sadar sepenuhnya mengapa ia terbaring disini. Lalu ingatannya muncul tentang apa yang telah terjadi tadi malam. Tanpa dapat ditahan, wajahnya menjadi panas. Ia tahu, jika menghadap cermin pasti akan melihat rona merah pada pipi atau ba