4

961 Kata
" Permisi Pak ini Ibu Tyara nya sudah datang ..!!! " "Masuk...silahkan duduk dulu, saya selesaikan ini sebentar " ucap Pak Ali menyambut karyawannya itu dan melanjutkan pekerjaannya kembali. Tyara pun mulai menebak - nebak kembali kenapa dia ada di ruangan ini,dia merasa tidak berbuat kesalahan , apa ada yang telupakan olehnya. Mau tanya langsung dia tidak punya nyali, dan akirnya dia hanya diam menunggu sang atasannya berbicara nanti. Setelah lima menit akirnya pak Ali menutup berkas - berkas yang diperiksa tadi. "Andre, tolong jemput istri saya di loby ya" "Baik Pak, saya permisi " Andre menundukkan badannya dan berlalu keluar menuju loby melaksakan perintah sang atasan. "Tunggu sebentar ya ....." "Tyara pak nama saya" tyara berucap karena melihat sang atasan kesulitan menyebut namanya, mungkn juga sang stasan memang tidak tahu akan namanya, itulah pikiran Tyara. "tunggu ya Tyara, kita tunggu istri saya dulu. Kita akan bahas bersama - sama nanti" Setelah beberapa waktu terdengar suara ketukan pintu dan munculah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan elagan itu. "Maaf pa, tadi sempat terjebak macet makanya jadi telat sampai kantor" "Duduk dulu mam" sang istri tidak sadar kalau diruangan itu ada orang lain juga. " eh iya pa.. ehh loh kok ada kamu disini?? gimana kabar kamu ?? ada urusan pekerjaan kah di ruangan ini?" sang istri menyadari bahwa ada Tyara di ruangan dan lansung duduk di sebelah kanan dengan mengelus tangan Tyara dengan lembut. "Loh ..mama kenal dengan Tyara kah ??" " Ini loh pa, yang mama cerita waktu itu, yang nolongin mama pas di loby waktu itu " sang suami menganggukkan kepala pelan tanda dia mengingat apa yang diceritakan istrinya itu " ehh gimana Tyara pertanyaan saya belum di jawab tadi " Wanita tersebut mengalihkan kebali perhatian ke Tyara, sampai -sampai Tyara kaget dan gelagapan menanggapinya "Ba-baik tante oh maaf Ibu maksud saya" "Panggil tante juga enggak apa - apa kok Tya" "sekarang kita akan bahas poin nya ya mam Andre ,kamu sini" pak Ali memotong obrolan istri tersebut, bisa gawat kalau sampai obrolannya tak diputus, bisa-bisa sampe malem enggak berhenti. "Baik Pak.." Andre kemudian duduk di sebelah pak Ali yang berhadapan langsung dengan Tyara dan istri sang atasan. Tyara semakin enggak karuan detak jantungnya dan otaknya mulai over thinking berpikir yang kemana-mana. Semoga bukan hari sialku , lindungi aku ya Tuhan. "Tyara "suara dari sang atasan memecah keggupan nya dan mengangkat pandangannya untuk memandang sang atasan. " ehmm i-iya Pak " "Santai aja Tyara tidak perlu grogi begitu " "Papa mukanya serius gitu ,gimana Tya gak grogi coba" protes Bu Fatma kepada sang suami. Andre yang ada di sebelahnya dengan sekuat tenaga menahan senyumnya. Sang atasan kalau sudah berhadapan dengan sang istri langsung terlihat imut, batin Andre sambil menundukkan wajahnya. " Kamu kenapa Ndre, kalau mau ketawa jangan ditahan, biar muka gak kaku gitu" celetukan dari Bu Fatma membuat Andre salah tingkah sendiri mendengar ucapan Fatma. "Sudah mam jangan godain Andre lagi " Tyara melihat interaksi orang di sekitarnya itu sampai terbengong, dia tidak menyangka kalau cara berbicara sang atasan bisa sesantai ini. Kalian pasti bertanya kemana Sadam kan?? Iya Sadam memang sedang tidak ada di kantor saat ini, karena sedang berada di Singapura untuk bertemu klien selama tiga hari dan tanpa di dampingi sekretaris. "Ehmm...jadi begini Tyara , tujuan saya memanggil kamu adalah untuk meminta kamu menjadi sekretaris nya Sadam, Namun..." Tyara merasa terkejut dengan ucapan Ali, dia sangat tau bagaimana Sadam bersikap kepada sekretaris - sekretarisnya. tapi dia juga penasaran dengan kelanjutan ucapan dari sang atasan nya tersebut yang sedang saling pandang ke arah istrinya dan beralih pandang ke asistennya, seolah - olah berat sekali mengucapkannya. "Namun sebelumnya saya minta maaf, ini tanpa mengurangi rasa sopan ataupun bersikap lancang ke kamu. Saya meminta kamu untuk berdandan dan berlaku seperti seorang pria.. Tunggu jangan kamu protes dulu , saya akan jelaskan secara detail semuanya biar kamu tidak salah paham dan kamu dapatmengerti maksud saya" Ali melanjutkan ucapannya ketika dia melihat Tyara akan melakukan protes atas ucapannya. "Tyara ,tentu kamu tau bagaimana kelakuan Sadam selama ini dengan para sekretarisnya bukan?? Saya sudah lelah menghadapi itu semua,itu kenapa saya mencarikan sekretaris laki - laki untuk dia,,Saya ingin dia berproses menjadi lebih baik, bukan berarti saya mengorbankan kamu disini. Menurut Andre, karakter kamulah yang cocok menghadapi Sadam.Bagaimana Tyara? atau kamu ada yang ingin disampaikan" Tanya Ali karena dia melihat raut muka Tyara yang sudah berubah dan ingin mengungkapkan isi pikirannya. Tyara berdehem dan menegakkan punggungnya sebelum memulai berbicara "sebelumnya saya ucapkan terimakasih sudah memberikan kesempatan saya untuk menjadi seorang sekretaris Pak Sadam, dan mohon maaf sebelumnya ,saya menolak tawaran ini, bagaimanapun juga saya tidak memiliki back ground menjadi seorang sekretaris. Saya rasa masih banyak kandidat yang lebih sesuai untuk menjadi Sekretaris. ucap Tyara dengan tegas namun tetap sopan. bagaimanapun juga dia sedang berbicara dengan orangtua terlebih juga itu adalah atasan dia di kantor. Fatma sudah menduga pasti akan di tolaknya ide tersebut, dia akan mencoba meyakinkannTyara untuk menerimanya. " Begini Tyara , memang benar banyak kandidat yang bisa di jadikan sekretaris untuk membantu kinerja Sadam, tapi kami sangat yakin kalau kamulah yang cocok untuk membantu Sadam, Atau ada hal yang mengganjal dipikiran kamu yang ingin kamu sampaikan ke kami?" ucap Fatma sambil menghadap ke arah Tyara dan memegang tangan sambil mengelus punggung tangan Tyara untuk memberikan kenyamanan . " Seperti yang saya bilang tadi Bu, bahwa saya tidak ada pengalaman di bidang ini, saya takut mengecekan anda dan anda " Tyara berujar sambil mengalihkan pandangan ke Fatma dan Ali saat mengucapkan kata anda. Ali , Fatma , dan Andre saling bertatapan seolah meminta bantuan satu dengan yang lainnya untuk menghadapi Tyara. " Begini Tyara, untuk masalah pekerjaan nanti kamu akan dibimbing langsung oleh Andre, jadi kamu tidak perlu kawatir, Atau ada ketakutan lainnya ?" " Begini Pak , saya......
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN