" Bagaimana kalau kita rubah penampilan dia pak?"
"Maksud kamu bagaimana sih Ndre, tolong jelaskan dengan detail ,saya tidak paham dengan ucapan kamu"
"Begini pak, Seperti yang saya bilang ke bapak tadi , kalau dia adalah salah satu karyawan terbaik kita. Dia juga orang yang tegas dan disiplin, mempunyai dedikasi yang tinggi. Selama Devisi Humas dia pimpin ,citra perusahaan tidak pernah menunjukkan sentimen negatif. Jadi saya berasumsi dia sangat cocok untuk mengimbangi Bapak Sadam. Saya juga sudah menyelidi latar belakang nya. Dia seorang yatim piatu dan sekarang tinggal dengan nenek dan kakek dari Ayahnya, mempunyai satu adik laki - laki yang sedang berkuliah di Singapura. Tidak pernah terlibat sekandal di kantor , meskipun banyak dari karyawan kantor yang mendekatinya."
Pak Ali masih mendengarkan penjelasan Andre sambil membaca file profile dari karyawan yang disebutkan oleh Andre tersebut.
"Jadi maksud kamu tentang merubah penampilan dia itu bagaimana?"
"Begini Pak, Bagaimana kalau Tyara kita make over menjadi look man??
jika dilihat untuk ukuran wanita ,Tyara memang memiliki tinggi di atas rata - rata perempuan. Tinggi badan Tyara hampir sama dengan tinggi badan saya, jadi perbedaan postur tubuh tidak terlalu terlihat signifikan".
" Saya pertimbangkan dulu saran kamu ya Ndre !!! saya coba diskusikan dengan istri saya. sekarang kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu kembali"
"Baik pak...saya permisi kembali ke ruangan saya." ucap Andre sambil membungkukkan badannya ke arah Bos nya itu.
****
"Hati - hati tante ,lantai nya seperti masih basah"
"Ah..terimakasih ..untung kamu ada disini, kalau enggak bisa- bisa duduk manis di lantai looby"
"Mari saya bantu duduk di sofa tante"
Gadis tersebut menuntun perempuan paruh baya tersebut ke arah sofa yang ada di lobby perusaan tersebut.
" Bentar- bentar coba kamu duduk di dekat saya dulu, sepertinya saya pernah lihat kamu, tapi dimana ya"
"Wajah saya pasaran Tan, jadi banyak dimana - mana...hehehe"
"bentar deh saya sepertinya ingat sekarang. Kamu yang waktu itu di supermarket kan ?? yang bantuin saya ngambil beberapa barang di display !!! ah... iya bener"
Gadis tersebut hanya tersenyum saja, karena dia juga tidak ingat sama sekali sama wanita paruh baya ini.
"Kamu bekerja disini ?"
" Iya Tan, Tante sendiri sedang ada keperluan kah ? mungkin saya bisa bantu"
"Nama kamu siapa ? Sebagai ucapan terimakasih saya mau ajak kamu makan , kamu ada waktu kan ?Atau saya minta ijin ke atasan kamu?"
"Eng-enggak perlu tante, kita sesama makluk tuhan kan memang seharusnya saling membantu Tan ..Nama saya...."
sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya , terdengar suara mengintrupsi dari arah belakangnya.
"Ibu..maaf saya telat turunnya..silahkan Ibu sudah ditunggu Bapak diruangan beliau" ucap dari asisten CEO perusahaan itu yang tak lain adalah suara Andre. Gadis itu terkaget dengan ucapan sang asisten CEO, kalau yang menjemput tamu ini seorang asisten CEO langsung berarti ini tamu penting atau jangan - jangan istri dari CEO...oh my God...suara dipikiran gadis itu. sampai dia tidak sadar sudah di panggil oleh wanita baruh baya itu, hingga tergagap menjawab nya
"i..ii..iya tante ehh..ehh ibu "
" hai santai saja, kenapa kamu jadi grogi gitu ?? Takut sama Andre ya kamu ?? ucap wanita paruh baya tersebut dengan mengelus lengan gadis itu
Iya benar wanita paruh baya itu adalah Fatma Nugroho istri dari sang CEO yaitu Ali Nugroho yang sedang berkunjung ke kantor suaminya, namun tidak sengaja bertemu gadis itu. Andre memandangi ke dua perempuan itu secara bergantian , dalam benaknya kenapa mereka seakrab ini, dan sejak kapan ??
"Andre , kamu jangan galak - galak dengan karyawan ya, ekspresi mukanya jangan datar terus , sesekali senyum gitu dong kamu tuh!!!"
Andre pun tersentak kaget mendengar ucapan dari istri pemilik perusahaan ini dan hanya menunjukkan senyum kaku nya sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal untuk mengurangi kekagetannya.
"oiyah sampai lupa, nama kamu siapa ?? "
" Saya Tyara tante,,eh maaf Ibu maksud saya "
"Panggil tante aja juga enggak apa-apa Tyara .
Saya keruangan suami dulu ya ,Tyara. Jangan lupa saya masih ada hutang untuk ngajak kamu makan loh ya,,,jangan lupa" ucap Fatma dengan bibir tersenyum kemudian melanjutkan langkahnya ke lift kusus bersama Andre.
***
"Maksudnya gimana ya Pa, kok mama enggak paham ?? apa nanti Sadam enggak curiga pa ?"
Reaksi bu Fatma mendengar cerita dari suaminya. Pak Ali baru sempat sempat membahas ini dengan istri setelah beberapa hari memikirkan saran dari Andre.
"Papa juga ragu mam..menurut mama bagaimana?? Jujur papa lumayan kuwalahan handle pekerjaan kantor mam, papa heran sama Sadam, sejak putus dengan mantanya itu kenapa kelakuannya semakin menjadi. Padahal kita sudah mencoba memberi tahu kalau perempuan itu tak sebaik kelihatannya"
Sewaktu dulu Sadam menjalin hubungan dengan seorang model, orangtua Sadam tidak ada yang setuju , mereka mengulik jati diri model tersebut dan mereka mendapat laporan dari orang suruhannya bahwa model tersebut juga mempunyai profesi lain demi menunjang karier nya sebagai model, namun Sadam seolah menutup mata hingga Sadam menangkap basah sendiri bahwa wanita telah main hati dengan pria lain. Di situlah titik balik seorang Sadam berubah menjadi lelaki yang berengsek. Berpindah dari satu perempuan ke perempuan lainnya.
Fatma menghela nafas dengan keras, Dia juga pusing memikirkan anak tertuanya itu.
"Bagaimana kalau kita coba dulu saja saran dari Andre !!! untuk masalah ketahuan atau tidak oleh Sadam kita akan bantu selesaikan nanti. Kita juga harus memberikan jaminan untuk keselamatan calon sekretaris Sadam ,Pa"
"Baiklah mam, besok kita bahas dengan Andre dikantor dan sekalian kita bertemu dengan calon sekretaris itu. Sudah malam mam, yuk kita istirahat". Kedua paruh baya itu keluar dari ruang kerja menuju ke kamar untuk istirahat.
***
Tok..tok..tok.. Suara ketukan pintu terdengar dari ruangan tyara siang itu.
" Masuk "
" Permisi Bu Tyara
tadi Pak Andre menghubungi meminta bu Tyara diminta ke ruangan Pak Ali
Tadi Pak Andre sudah mencoba menghubungi ke ponsel Ibu, namun tidak mendapat balasan dari Ibu"
Sekretaris Tyara menyampaikan pesan dari tangan kanan sang CEO. Karena jam sudah mendekati jam istirahat ,akirnya sang sekretaris pamit untuk makan siang di kantin, tak lupa dia juga menawarkan barangkali sang atasan minta dibelikan makanan sekalian.
" Oke baiklah, habis ini saya naik ke lantai atas.
Ya sudah kamu istirahat sana, saya nanti cari makan siang sendiri aja"
"Baik Bu , saya permisi"
dan sekretaris tersebut keluar dari ruangan itu.
Tyara merapikan mejanya kemudian keluar menjuju ke lift untuk ke ruangan sang CEO. Kenapa ya Pak Ali manggil ke ruangannya? apa ada masalah soal kerjaan ya? Tyara betanya sendiri dengan gumamam suara rendah. Dia merasa bingung dan grogi ,karena selama ini jarang atau bisa dibilang hampir tidak pernah berurusan langsung dengan pemilik perusaan ini
Sesampainya dilantai tiga belas dimana hanya terdapat tiga ruangan yaitu ruangan sang pemilik perusahaan , anaknya dan sang asistennya yaitu Andre. Andre yang sudah menunggu Tyara datang pun langsung berdiri saat melihat sosok perempuan itu.
" Bu Tyara..mari saya antar ke ruangan Bapak" dengan ramah Andre menyambut Tyara
Tok..tok...tok
dia membuka pintu ruangan tersebut setelah mendapat ijin
" Permisi Pak
ini Ibu Tyara nya sudah datang ..!!!