Arsenio dan Endi sampai di puskesmas, yang menjadi penunjuk jalan adalah Lintang, Arsenio tidak bisa tidur, ia harus membeli obat tidur, di pedesaan ini memang tidak ada apotik, jadi yang diharap memang hanya puskesmas saja. Arsenio memang sudah mengkonsumsi obat tidur semenjak Berlian pergi, agar ia bisa menghindari minuman keras, namun persoalannya ia melupakan obatnya itu. Endi mengetuk pintu masuk puskesmas dan keluar lah seorang wanita dari dalam. Wanita itu membulatkan matanya penuh, ia terdiam dan tidak melanjutkan langkah kakinya, tatapan wanita itu mengarah kepada Arsenio dan Endi secara bergantian. Endi menoleh dan menatap bosnya, namun bosnya itu diam saja, ia masih memainkan ponselnya, Arsenio memang tidak pernah jauh dari ponselnya, berjaga jika Berlian menelponnya, ia pasti