Arsenio membagikan beberapa jumlah uang sesuai harga dari tanah para pemilik, semuanya sudah kebagian, sedangkan untuk Abah, uang itu ada didalam kopor karena jumlahnya sangat besar. Para pemilik tanah sangat bersyukur tanah mereka di beli, karena meski mereka mempertahankan tanah tersebut, tanah itu sebenarnya sudah tidak layak pakai dan tidak akan ada bangunan di sana, tidak cocok untuk di tinggali. “Jadi, dia suaminya Berlian, Bah?” bisik Ummi membuat Abah menganggukkan kepala. “Benar, Ummi, bicara lah padanya setelah pertemuan ini,” bisik Abah. “Kok Ummi yang ngomong, Bah? Kan harusnya Abah, sesama pria, ‘kan?” “Nanti kita berdua yang ngomong,” jawab Abah. Semua warga yang belum kebagian, menandatangani dokumen yang sudah Arsenio bagikan, mereka membacanya dengan seksama, karena t