“Ibu Sekar, pendarahannya sudah berhasil dihentikan. Mohon dijaga dengan baik ya kandungannya. Untungnya kandungan Ibu kuat. Pendarahannya cukup hebat, tapi janin tetap bisa dipertahankan,” ujar dokter yang menangani Sekar. “Terima kasih, Dok,” balas Sekar yang kini terbaring lemas di ranjang pasien. Setelah dokter pamit untuk memeriksa pasien lainnya, tampak Vivian menghampiri Sekar dengan raut wajah khawatir. “Sekar!” panggil Vivian. “Eh, lo, Vi,” balas Sekar. “Kok lu tau gue di sini?” “Tadi gue telpon ke hp lo. Temen lo yang jawab.” “Oh, Naura, ya? Oh iya, tas gue masih di dia.” “Siapa sih dia?” “Dia sekretarisnya Rangga.” “Hah? kok bisa nganter lo ke rumah sakit?” “Tadi gue ke kantor Rangga.” “Tadi dia bilang lo pendarahan. Kok bisa?” Sekar pun enggan menjawab pertanyaan Viv
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari