"Hangat," ucap Sasti. Prasta tak menimpali ketika Sasti makin mengeratkan pelukannya. Tangan pria itu terasa kaku hanya untuk sekadar meletakkan dekapan di punggung istrinya. Baiklah, ia hanya tak sengaja terikat dengan gadis yang kini memeluknya. Namun, justru karena itu mereka jadi secanggung ini. "Apa-apaan ini. Lepasin enggak?" ucap Prasta kemudian. Yakin jika itu hanya gertakan, Sasti mengabaikannya dan malah memejamkan mata. Gadis itu benar-benar merasa sedang memeluk sosok sang ayah. Bahkan bentuk tubuh mereka juga hampir mirip. Jadi, mengapa ia harus melepaskan kesempatan ini? "Sasti." "Sebentar aja, Pras. Sebentar lagi," sahut Sasti lagi. Prasta membuang napasnya dengan kasar. Baiklah, sebentar saja, sebentar lagi. Setelah itu, ia akan melepas pakaian ini dan pulang. Namu