Tanda tangan perjanjian

1642 Kata

Maka setelah pulang dari rumah Pak Barata aku tidak bisa tidur, tawaran yang menggiurkan dengan bonus jalan-jalan ke luar negeri sungguh menjadi impian bagi siapa saja. Aku tidak pernah berpikir apa lagi bermimpi kejadian seperti ini mampir di kehidupanku. Aku hanya bimbang, bagaimana tanggapan Mama, apakah dia akan menyetujui ini? Karena, jika aku diam-diam saja dan gak ngomong apa-apa, gak mungkin, karena toh aku akan pindah ke rumah yang sudah disediakan untukku. Tapi kalo harus bilang, aku juga sungkan, karena aku yakin, Mama gak akan merestui apa lagi mengizinkan. Jadi, semalaman ini, semua pikiran terpusat akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika aku meng-iyakan tawaran itu pun bagaimana jika aku menolaknya, yang pasti aku yang akan rugi. Jelas rugi, karena tawarannya gak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN