Selamat membaca! Devan masih terdiam. Berpikir sebelum menjawab permintaan Viola yang menurutnya sangat mengejutkan. Bukankah seharusnya ia merasa senang dengan permintaan itu, tetapi kenapa sekarang ia jadi ragu mengiyakannya? "Kenapa diam, Pak? Ayo ceraikan saya! Talak saya, Pak!" Viola kembali bertanya. Kali ini suaranya terdengar penuh penekanan dari sebelumnya. Devan pun menghela napas. Menjeda waktu sebelum menjawab dengan pandangan mata yang masih terus melihat Viola. "Maaf, tapi saya tidak bisa melakukan itu." "Kenapa, Pak? Bukannya Bapak harusnya senang. Dengan begitu saya tidak akan mengganggu hidup Bapak lagi. Bapak bisa bebas dan kembali menjalani hidup Bapak tanpa saya!" Suara itu terdengar begitu lirih. Menandakan bahwa Viola seperti sedang menahan luka yang teramat dalam