Selamat membaca! "Semoga aja Viola pergi ke rumah Tari." Setelah menghubungi salah satu mahasiswi di kampusnya itu, pandangan Devan kembali tertuju pada sosok wanita yang dulu sempat menjadi pemilik hatinya. Namun, wanita itu jugalah yang menorehkan luka, membuatnya sampai mengalami trauma mendalam hingga menderita impotensi. "Apa sudah selesai neleponnya?" Renata masih belum duduk di sofa, meski sebelum menghubungi Tari, Devan sudah sempat mempersilakan. Wanita cantik dengan rambut hitam panjang itu masih memperhatikan sekeliling. Mencari petunjuk apa gadis muda yang dikejar Devan tadi adalah istrinya. "Biasanya kalau orang udah nikah, setidaknya ada foto pernikahan yang dipajang di ruang tamu, tapi sepertinya, mereka memang belum menikah," batin Renata yang sejak tadi merasa tidak ten
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari