21. Selalu ada pembatas antara si miskin dan si kaya

1704 Kata

Eve duduk di ranjang rumah sakit dengan tatapan penuh harapan saat ibunya, Feli, masuk ke dalam ruangan. Feli tersenyum lembut saat mendekati putrinya, yang sudah tampak lelah setelah tiga hari di rumah sakit. "Nak, besok kamu sudah bisa pulang," kata Feli dengan suara lembut, penuh rasa sayang. Eve merasa lega mendengar kabar itu. Ia tersenyum tipis, meski di wajahnya tersirat kelelahan dan rasa sakit. "Benarkah, Bu? Aku sangat senang mendengarnya." Feli mengangguk, menggenggam tangan Eve dengan penuh kasih sayang. "Ya, dokter bilang kamu sudah cukup membaik. Walaupun proses pemulihanmu masih perlu perhatian, kamu bisa melanjutkannya di rumah." Eve mengangguk, merasa beban yang berat sedikit terangkat. Tiga hari di rumah sakit bersama Devan, yang seringkali tampak dingin dan enggan, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN