“Kenapa sampai tengah malam begini baru pulang, Radit? Ibu hampir saja ketiduran menunggumu sampai rumah.”
Raditya mengembuskan napas lelah seraya mengendurkan dasinya yang terasa mencekik leher. Bukannya langsung pergi ke kamarnya, Raditya justru memilih untuk mendudukkan diri di sofa panjang, sambil mendengarkan sang ibu mengomel.
“Kau ini pergi ke acara apa sih sebenarnya, Dit? Kenapa lama sekali di sana? Della sampai ibu suruh tidur duluan di kamar. Kasihan dia kalau harus menunggumu sampai selarut ini.” seru Lestari, yang kini ikutan duduk di sofa.
“Hanya acara jamuan makan malam dan pesta kecil-kecilan saja, Bu.” jawab Raditya jujur. Lalu ia melanjutkan, “Apa Ibu masih ingat dengan perusahaan Jaya Gumilang yang mendadak meng-acc ajakan kerjasama dengan perusahaan kita?”
Lestar
