Jeanna pulang yang paling terakhir, sebab dia harus stay di acara penyambutannya hingga acara tersebut selesai. Sementara sang ayah—Seno Hadiningrat, sudah pulang lebih dulu di tengah acara. Itu pun berkat bujukan Jeanna. “Kau langsung pulang saja. Tidak perlu menungguku sampai masuk ke dalam rumah.” ujar Jeanna pada Bima yang diperintahkan oleh sang ayah untuk tetap menjaganya selama di acara tadi. Bima lekas menundukkan kepalanya sedikit guna memberikan rasa hormat pada Jeanna. “Lebih baik, Anda segera masuk ke dalam, Nona. Saya akan pulang setelah memastikan Anda masuk ke dalam.” “Ternyata kau sama keras kepalanya dengan ayahku ya?” sahut Jeanna sembari geleng-geleng kepala. “Pantas kau jadi anak buah kesayangannya.” lanjutnya. Bima lantas hanya tersenyum menanggapi apa yang bar