Rion menatap heran sebuah undangan yang ada di tangannya. Setelah membaca isi dari undangan itu, kini tatapannya tertuju pada si pemberi. Bagaimana ia tidak heran sekaligus terkejut karena tiba-tiba ia mendapat undangan pernikahan dari laki-laki yang ia tahu sedang mengalami patah hati. Dalam undangan itu terdapat nama Angkasa sebagai mempelai laki-laki dan Aluna sebagai mempelai perempuan.
“Ini serius?” Tanya Rion memastikan karena takut Angkasa sedang berhalusinasi.
“Memang aku tipe main-main?” Tanya Angkasa balik. “Sudah jelas kan di undangan tertulis namaku dengan nama calon istriku.”
Pria itu mengangguk, lalu melipat kembali undangan pernikahan tersebut. “Karna aku tau kamu bukan tipe yang suka main-main, makanya aku tanya. Kenapa bisa secepat ini? Apa dengan mudahnya melupakan dia
