Sulfur

1390 Kata
"Luar biasa, satu pukulanku berhasil menghancurkan meteorit ini, kekuatan apa ini?" Alan yang berada di luar atmosfer merasakan kekuatan baru mengalir di tubuhnya. Setelah menghancurkan meteorit itu, masih di atas atmosfer, Alan seperti merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang mengerikan tiba-tiba memenuhi pikirannya. "Apa? Apa ini? Apa yang baru saja melintas di pikiranku?" Ucap Alan yang mulai memperhatikan area sekelilingnya. Sesuatu yang aneh itu cukup membuat Alan kebingungan, namun akhirnya ia kembali lagi ke Bumi untuk menyampaikan keberhasilannya pada Jendral Philip. Sesampainya di sana, beberapa orang yang bersama Alan masih setia menunggunya. Mereka menyaksikan sendiri sebuah ledakkan di atas langit yang bercahaya. "Tak bisa dipercaya, kau benar-benar menghancurkan meteorit itu kapten Alan," ucap salah seorang Metahuman yang ada di sana. "Ini kekuatan luar biasa, sepertinya tugas kita akan sedikit ringan mulai dari sekarang," ucap Alan. "Dengan kekuatanmu, kita akan menjadi Metahuman terkuat di dunia, dan orang yang bisa menyelamatkan dunia ini kapten," ucap salah seorang Metahuman lainnya. "Aku harap begitu, aku harap Bumi bisa kembali seperti semula, baiklah kita kembali ke pangkalan militer, kita laporkan semua yang terjadi," ucap Alan yang kemudian terbang menjauh meninggalkan Brazil. Alan langsung menuju kamp militer Amerika Serikat. Pembayaran yang dilakukan Brazil pun telah dilaksanakan, itu artinya tugas mereka telah selesai. Sesampainya di sana, Jendral Philip langsung menanyakan beberapa pertanyaan kepada Alan. "Apa benar kau menghancurkan benda itu dengan tanganmu sendiri Alan?" Tanya jendral Philip. Mereka yang kini terduduk di sebuah ruangan milik jendral Philip, mulai membicarakan tentang peningkatan yang dirasakan oleh Alan. "Sepertinya kekuatan yang ku miliki sekarang benar-benar cukup besar, jika hanya mengatasi satu komet, rasanya aku saja telah cukup, gelombang yang aku keluarkan semakin kuat daya hancurnya," ucap Alan yang kini nampak memperhatikan tangan-tangannya itu. "Aku jadi penasaran sekuat apa dirimu sekarang, apa kau ingin lebih jauh untuk mengujinya? Jika kau mau, apakah kau bersedia untuk bertarung dengan Metahuman yang lain?" Tanya jendral Philip yang kini menyenderkan bahunya pada kursi yang ia duduki. Ia penasaran dengan peningkatan kekuatan yang dialami oleh Alan, dan berniat menguji kekuatannya itu. "Sepertinya itu ide bagus, apa kita akan melakukannya di sini?" Tanya Alan. "Di lapangan tembak, kita akan melakukannya di sana, besok ketika semua Metahuman dalam kondisi terbaik, kita akan menguji kekuatanmu itu Alan," ucap jendral Philip. Sehari setelah kejadian itu, Charlos mulai terlihat lagi di kamp pelatihan militer Amerika. Charlos yang sudah satu minggu tidak hadir di sana memberikan alasan, jika dirinya tengah sakit dan tak bisa memberikan kabar. "Maafkan saya jendral, saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Charlos yang nampak membungkukkan badannya. "Charlos seharusnya kau kabari saja aku, aku pasti akan memakluminya, baiklah hari ini ada tes kekuatan Alan, aku harap kau bisa melihatnya," Jendral Philip berlalu meninggalkan Charlos di sana. Charlos selalu terlihat manis dihadapan semua orang, walaupun sebenarnya di dalam hatinya terdapat dendam yang begitu mendalam. Alan Starling yang dia anggap sebagai rivalnya sendiri adalah pemicu utama ia menjadi seorang yang pendendam. Di tepian lapangan tembak telah terlihat 5 tim Metahuman yang bersiap untuk menguji kekuatan Alan. 10 orang Metahuman terbaik telah berada di dalam lapangan berhadapan dengan Alan. Sebenarnya Charlos adalah salah satu Metahuman terbaik yang dimiliki Amerika Serikat, namun karena ia baru mengikuti latihan hari ini, ia tak bisa ikut serta menguji kekuatan yang Alan miliki. 10 Metahuman yang menggunakan alat penyokong lengkap berada tepat dihadapan Alan, mereka mulai menyerang Alan satu persatu. Charlos terus memperhatikan cara Alan bertarung, memang benar jika Alan memiliki kemampuan beladiri yang lumayan hebat. "Silakan serang aku terlebih dahulu," ucap Alan. "Bersiaplah kapten, kami takkan menahan kekuatan kami," ucap salah seorang Metahuman itu. "Lakukan semau kalian, aku selalu siap dengan apapun itu," ucap Alan. Satu serangan mulai di lancarkan oleh salah seorang Metahuman mengarah pada wajah Alan, Alan bergegas memutar tubuhnya sehingga kini ia meraih kepala dari Metahuman yang menyerangnya. Dua orang lainnya mulai menyerang dengan menembakkan gelombang kuat yang diarahkan pada Alan, namun dengan mudah gelombang itu ia tepis dan melontarkannya ke udara. Kepala Metahuman yang tadi ia pegang, kemudian ia lemparkan dengan sangat hati-hati namun dengan kecepatan tinggi, mengarah pada mereka yang ada di depan Alan. "Sial kuat sekali kapten Alan," ucap mereka yang kini mulai menyerang bersamaan. Tak tanggung-tanggung, kini 5 Metahuman secara bergantian menyerang Alan, mereka saling bergantian menembakkan gelombang kuat dari tangannya, dan membuat tanah di sana berhamburan ke atas. Secepat apapun mereka menyerang Alan,Alan selalu bisa menghindarinya, Alan benar-benar tak bisa ditandingi. Kekuatan Supersonic yang kini ia miliki sangatlah sempurna. "Luar biasa, kuat sekali kapten Alan, tanpa alat apapun ia bisa secepat dan sekuat itu," ucap seorang Metahuman yang menyaksikan mereka di tepi lapangan. "Benar sekali, pantas saja dia disebut Metahuman terkuat," ucap salah seorang Metahuman yang lain. Charlos yang mendengar perkataan teman-temannya itu sedikit terganggu, ia merasa Alan tak pantas mendapatkan hal semacam itu. Ketika Alan menjaga jarak dengan mereka, Alan dengan cepat melesat ke arah mereka yang nampak berkumpul. Satu gelombang super kuat yang Alan lancarkan membuat para Metahuman itu terhempas cukup jauh, tanah ikut terangkat dan terhempas bersamaan dengan Metahuman yang terkena gelombang kuat dari Alan. "Apa? Kuat sekali," jendral Philip tercengang dengan kekuatan yang dimiliki oleh Alan, wajahnya kini terlihat terkejut. Charlos yang melihat itu hanya memberikan ekspresi datar, ia sudah lebih dulu mengetahui kekuatan yang ada pada Supersonic, karena saat ini pun ia memiliki kekuatan semacam itu. "Hei apa kalian tidak apa-apa?" Teriak Alan sesaat setelah menghempaskan para Metahuman itu. Kabut debu masih menyelimuti mereka, garis lurus yang terukir diatas tanah pun terlihat jelas sekarang. Gelombang itu benar-benar cukup kuat, pantas saja ia dapat menghancurkan meteorit hanya sendirian. Sebenarnya Alan sengaja tak mengeluarkan semua kemampuannya, karena ia takut akan membunuh mereka. Setelah selesai dengan rangkaian percobaan yang dilakukan oleh Metahuman, kini jendral Philip ingin menguji kecepatan yang dimiliki oleh Alan. Ia memerintahkan pada tim pesawat tempur untuk menyiapkan jet tempur tercepat. Diketahui jika seorang Metahuman memiliki kecepatan setara jet tempur, atau bisa dikatakan memiliki kecepatan setara dengan kecepatan suara. "Baiklah sudah cukup, kalian boleh istirahat sekarang, kita akan menuju tes berikutnya, yaitu tes kecepatan dan kelincahan di udara," ucap Jendral Philip. Mereka meninggalkan lapangan dan menepi di tepi lapangan. Sepertinya mereka sedikit terluka dan kesakitan. "Luar biasa sekali kekuatannya, aku tak mengira ia sekuat itu," ucap salah seorang Metahuman yang kini merasa kesakitan. "Aku penasaran apa yang akan ia lakukan di masq depan nanti, pasti dia akan jadi Idola orang-orang," balas seseorang yang juha baru saja bertarung dengan Alan. Jet tempur telah disiapkan, dan kini mereka telah bersiap untuk menguji kecepatan Alan. Jet tempur mulai melesat ke udara terlebih dahulu, lalu kemudian di susul oleh Alan yang dari tadi telah bersiap. Akhirnya Alan pun mulai terbang melesat, bermanuver di udara dan mencoba mengejar jet yang ada di hadapannya. "Akan aku kejar, ini belum seberapa, kecepatan yang kumiliki belum sampai ke titik tertinggi," ucap Alan yang kini masih mengejar jet tempur. Tanpa di sangka ia dapat mengejar jet tempur itu, bahkan memiliki kecepatan dua kali lipat dari kecepatan jet tempur itu. Alan beberapa kali melakukan manuver di udara, membiasakan dirinya dengan kecepatan itu. "Aku hampir tak bisa melihatnya, tapi aku yakin kekuatannya memang luar biasa, dunia akan iri pada penemuan kita," ucap jendral Philip. Setelah selesai menguji kekuatan serta kecepatan yang dimiliki oleh Alan, mereka pun kembali ke kamp pelatihan. "Hei Charlos, apa kau melihatku tadi? Bagaimana menurutmu kekuatan baruku?" Tanya Alan yang kini merangkul Charlos. Charlos sedikit canggung, namun di depan Alan ia tak boleh menunjukkan gelagat mencurigakan. "Ah kau memang selalu hebat kapten, kau luar biasa, aku iri padamu," ucap Charlos. "Hahaha, kau ini, padahal aku selalu belajar darimu, aku selalu memperhatikanmu dan banyak belajar dari yang kau lakukan," ucap Alan. Charlos sedikit muak dengan kata yang diucapkan oleh Alan, Kata-kata yang Alan lontarkan seakan membuatnya ingin menguras isi perut Alan. "Ah benarkah seperti itu? Aku tak ada apa-apanya dibandingkan denganmu," ucap Charlos. Mereka berlalu meninggalkan lapangan tembak dan kembali ke kamp pelatihan. Sementara itu di lab penelitian, Profesor Tokuda nampak sedang menyelidiki sesuatu. Kini terlihat ia sedang mencampurkan beberapa serbuk dan cairan berwarna putih, lalu beberapa detik kemudian cairan itu berubah jadi hitam. "Apa ini? Reaksi yang sama seperti yang ditunjukkan oleh upgrade sistem Metahuman, bahan ini bahkan lebih kuat," ucap Profesor Tokuda. "Hei siapa yang membawa bahan bahan ini?" Tanya Profesor Tokuda pada beberapa orang yang juga sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. "Apa yang kau maksud Profesor? Bukankah semua bahan itu sudah biasa dikirim ke lab ini?" Ucap salah seorang yang sedang sibuk dengan cairan dihadapannya. "Apa kau serius? Tapi zat ini lebih kuat dari zat sebelumnya yang kita pakai untuk upgrade kekuatan Supersonic," ucap Profesor Tokuda. "Hah? Apa kau serius Profesor?" "Ini adalah sulfur yang memiliki konsentrasi elektron yang berbeda, tidak salah lagi, ini adalah material paling kuat di Bumi," ucap Profesor Tokuda sangat yakin dengan yang ia pegang sekarang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN