Material terkuat

1428 Kata
Fakta yang mengejutkan mulai terungkap di lab penelitian, jika ada material kuat lain selain zat kimia yang pernah disuntikkan pada Metahuman. Zat sulfur yang disinyalir hanya ada di Bumi itu, membuat Profesor berinisiatif untuk mencarinya lagi. "Aku ingin orang yang memberikan sulfur ini menemuiku, aku ingin bertanya sesuatu padanya," ucap Profesor Tokuda pada salah satu staffnya. Tak lama setelah Profesor Tokuda meminta staffnya untuk menemukan ia dengan orang yang menemukan sulfur itu, ia berencana untuk ikut serta dalam pengambilan sulfur itu. "Tapi Profesor, sulfur itu adalah sulfur yang biasa aku cari ditempat biasa aku mencarinya," ucap seseorang yang bertugas mengumpulkan zat kimia itu. "Tidak, diantara mereka ada satu sulfur yang cukup kuat dan aku rasa keberadaannya masih belum diketahui," ucap Profesor Tokuda sangat serius. Profesor Tokuda mengira jika dunia belum mengetahuinya, dengan demikian ia meminta pada anggotanya untuk cepat mencari keberadaan zat sulfur itu. Persiapan dilakukan untuk pencarian sulfur itu, ia sangat serius dengan zat yang baru saja timnya temukan. "Aku ingin berbicara denganmu," ucap Profesor Tokuda melalui telpon genggamnya. Dia nampak berbicara dengan seseorang dibalik layar telpon genggamnya. "Apa ada sesuatu yang penting? Jika itu maumu, aku akan segera ke sana," ucap Alan dari balik telpon genggamnya. Sementara itu di tempat kediaman Charlos, ia nampak sedang melakukan latihan terhadap otot-ototnya. Apartemen yang ia tinggali sepertinya sudah berpindah. "Aku yakin, aku bisa menandingi orang itu, tapi aku harus terus melakukan latihan agar bisa melampaui orang itu," ucap Charlos. Namun ia sedikit berpikir, jika hanya melakukan latihan yang sama seperti kebanyakan orang normal lainnya, itu hanya akan sia-sia saja. Pasalnya kini ia sudah tak bisa dikatakan manusia normal lagi. Mulai dari sini Charlos mencari latihan model baru yang dapat memicu perkembangan kekuatannya. "Jika aku hanya membuang-buang waktu dengan mengangkat semua beban ini, aku takkan bisa berkembang, aku akan ke suatu tempat yang lebih bisa meningkatkan kemampuanku." Di tempat lain sepertinya Alan menemui seseorang, orang itu seperti tak asing. Alan mendekati seorang wanita yang terduduk di kursi cafetaria. "Hei, apa kabarmu, apa kau baik saja?" ucap Alan. Orang-orang nampak memperhatikan Alan yang baru saja datang dan turun dari langit. Mereka menyadari kehadiran sang Metahuman yang kini memiliki nama Supersonic itu. "Seperti biasa, pasti orang-orang ini selalu memperhatikanmu," ucap Jeanne. "Apa kau mengurungkan niat meninggalkanku?" Tanya Alan yang kini mulai duduk dihadapannya. Alan melemparkan senyum manis pada Jeanne. Seperti biasa Jeanne akan tiba-tiba tersenyum jika Alan melakukan hal itu. "Selalu seperti itu, menggoda seorang gadis dengan senyuman adalah hal tidak sopan," ucap Jeanne yang juga mulai tersenyum. Rasa cinta yang dimiliki Jeanne sebenarnya cukup besar, itulah alasan mengapa ia sangat ingin menikah dengan Alan, namun karena Alan selalu membatalkannya, membuat Jeanne terkadang kecewa dan menangis. "Aku tahu kau pasti takkan bisa melupakanku, aku harap kau mengerti keadaannya sekarang, Bumi semakin hari semakin kacau, hujan meteor yang diprediksi turun sekitar 10 tahun lagi membuatku tak bisa berhenti memikirkan itu," ucap Alan memegang tangan Jeanne. "Apa hubungannya dengan pernikahan? Bukankah lebih cepat lebih baik? Aku hanya tak ingin kehilanganmu," ucap Jeanne. Benar juga, kini Alan hanya seakan-akan mencari-cari alasan agar pernikahannya dengan Jeanne batal. Dengan sikap Alan yang selalu seperti itu, membuat Jeanne sangat kecewa. Mereka berbicara cukup lama di tempat itu, sampai harus memesan dua kali minuman untuk menemani mereka mengobrol, nampaknya sesuatu mulai terjadi diantara mereka. "Jadi walaupun aku memintamu, kau takkan merubah pikiranmu juga?" Tanya Jeanne nampak berkaca-kaca. Jeanne mulai beranjak meninggalkan Alan, ternyata hasilnya sama saja, ia takkan pernah bisa membujuk Alan mengikuti keinginannya. Alan terdiam untuk sejenak, seperti ada yang sedang ia pikirkan. Beberapa detik kemudian ia pun ikut beranjak. "Hei, aku aku akan menikahimu secepatnya, bila perlu hari ini juga aku akan menikahimu," tiba-tiba ucapan Alan menghentikan langkah Jeanne. Jeanne yang semula ingin meninggalkannya tiba-tiba terkejut, lalu berbalik kearah Alan. "Benarkah?" Wajahnya nampak bahagia. Tanpa aba-aba dan persetujuan dari Jeanne, Alan berlari kemudian memeluk tubuh Jeanne lalu membawa Jeanne terbang di udara. "Aaaaaa, apa yang kau lakukan Alan bodoh," ucap Jeanne yang terkejut karena tiba-tiba Alan membawanya pergi. "Hahaha, ini pekerjaanku, kau harus terbiasa dengan apa yang aku lakukan sayang," ucap Alan. Jeanne terlihat sangat senang dengan apa yang dilakukan Alan sekarang. Kini mereka nampak berciuman di atas udara. "Kau pernah bilang ingin berjalan di udara ya, aku akan membawamu ke sana," ucap Alan. Jeanne kini seperti ketakutan, karena ia berada di atas permukaan tanah cukup tinggi. "Aaaaa, aku takut, turunkan aku, aku hanya bercanda, aku tak ingin menembus awan," teriak Jeanne sembari memeluk Alan dengan sangat erat. Mereka terbang melewati awan, dan kini Jeanne seakan sedang menggapai impiannya. "Hei, buka matamu, lihat apa yang menakjubkan dari sini," ucap Alan pada Jeanne. Jeanne mulai membuka matanya secara perlahan, pemandangan yang menakjubkan itu terasa sangat luar biasa di matanya. "Waw, apa ini kenyataan? Aku berdiri di atas awan? Inikah awan?" Ucap Jeanne terkagum-kagum dengan apa yang ia lihat. "Apa kau melakukan ini setiap hari? Aku iri padamu, karena kau dapat merasakan hal ini setiap hari," ucap Jeanne. "Hahaha, sebentar lagi kaupun akan merasakannya jika kita menikah nanti," ucap Alan. Mereka cukup lama di atas sana, dari arahnya Alan seperti melihat bayangan orang dihadapannya, sosok orang yang pernah ia lihat sebelumnya. Seperti biasa, orang itu kemudian menghilang ditelan awan, ketika Alan menatap kearah orang itu. "Siapa dia? Apa dia melakukan ini setiap hari? Apa yang dia lakukan?" Ucap Alan dalam lamunannya. "Hei, apa yang kau lihat? Apa kau melihat sesuatu?" Tanya Jeanne pada Alan. "Tak ada, tak ada yang bisa kulihat kecuali masa depanku saat ini," ucap Alan mencoba merayu Jeanne. "Hahaha, dasar bodoh, selalu saja seperti itu," ucap Jeanne yang terlihat malu-malu. Mereka mulai terbang mengitari awan, bermain-main di atas langit, cukup membuat Jeanne begitu bahagia. Setelah selesai bermain awan bersama Jeanne, akhirnya Alan kembali dan meminta Jeanne untuk menunggu kembali hari pernikahannya. Kali ini ia berjanji takkan menggagalkan pernikahannya lagi. Di tempat yang berbeda dan waktu yang sama, Profesor Tokuda yang diketahui sebelumnya menghubungi seseorang, ternyata ia menghubungi Charlos. Alasan kenapa Profesor Tokuda menghubungi Charlos tak lain karena Charlos dapat melindunginya. Charlos adalah salah satu Metahuman terkuat yang ada. Tak mau merepotkan anaknya Alan, akhirnya mau tak mau Profesor Tokuda minta didampingi oleh Charlos. "Kenapa Profesor meminta saya? Ada apa dengan Alan?" Tanya Charlos. "Aku tak ingin mengganggunya, walau bagaimanapun sekarang ia Metahuman terkuat dan sangat dibutuhkan Amerika, aku tak bisa sembarangan memintanya membantuku, walaupun dia anakku," ucap Profesor Tokuda. "Seperti itu ya, baiklah jika itu keinginanmu," ucap charlos. Charlos mulai berpikir yang aneh-aneh, sebenarnya dia tak membenci siapapun selain Alan, dia hanya ingin terlihat lebih kuat daripada Alan. Di masa lalu, Charlos dan Alan adalah dua sahabat yang sangat dekat, namun gara-gara cinta, Charlos diam-diam menyimpan dendam pada Alan. Jeanne adalah pacar Charlos, Alan yang tiba-tiba datang dan merebut Jeanne adalah faktor utamanya. Walaupun Charlos tak menunjukkan reaksi apapun dan seperti mendukung hubungan mereka, sebenarnya tidak pernah rela jika Jeanne harus bersama dengan sahabatnya itu. Kedekatan Charlos dengan keluarga Alan pun menjadikan ia salah satu percobaan Metahuman bersamaan dengan Alan, yang akhirnya berhasil. "Aku ingin kau ikut dengan kami, ada sesuatu yang lebih penting daripada hal yang sekarang kita bicarakan," ucap Profesor Tokuda. "Sesuatu yang penting?" Charlos nampak penasaran sekaligus dibuat bingung oleh Profesor Tokuda. Profesor mulai menceritakan tentang sulfur yang dapat meningkatkan daya tahan Metahuman lebih kuat daripada zat yang membuat Supersonic sekuat saat ini. "Apa? Apa kau serius Profesor?" Charlos begitu terkejut dengan semua yang Profesor Tokuda ceritakan. Kini dengan pengetahuannya tentang sulfur, tentu saja menjadi ancaman yang berbahaya bagi Alan. Profesor Tokuda yang tak mengetahui potensi Charlos, dengan terang-terangan memberikan semua informasi mengenai sulfur itu, ia sangat mempercayai Charlos. Bagi Tokuda, Charlos sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Setelah sampai dilokasi pencarian, mereka tak menemukan satupun sulfur itu di sana. Ternyata setelah ditelusuri diketahui lokasi sulfur yang dimaksud ada di lereng gunung berapi, setelah sebelumnya mereka tak menemukan sulfur di lokasi yang pertama mereka cari. Profesor Tokuda yang memimpin ekspedisi itu, akhirnya meminta Charlos untuk membawanya terbang kesana. "Untung saja kau membawa peralatan penyokong Metahuman Charlos, ini akan sangat membantu kita untuk lebih cepat mendatangi tempat yang kita tuju," ucap Profesor Tokuda. Charlos masih belum menunjukkan kemampuannya di hadapan siapapun, ia masih menggunakan alat penyokong agar tak ada yang menyadari kemampuannya itu. "Iya Profesor, aku sangat senang membantumu," ucap Charlos. Mereka terbang meninggalkan rekan mereka yang lain, yang menunggu di kaki gunung. Sulfur yang mereka cari akhirnya berhasil ditemukan, walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama, karena banyak sulfur di sana dengan jenis yang berbeda-beda. "Apakah di sini? akhirnya aku menemukan lokasinya," ucap Profesor Tokuda yang kini berada di mulut gua. "Apa material yang kau cari ada di dalam sana Profesor?" Tanya Charlos. "Sepertinya begitu, dengan apa yang akan kita temukan nanti sepertinya hujan meteorit akan bisa kita akhiri dengan cepat, dan kondisi bumi akan kembali seperti semula," ucap Profesor Tokuda. Charlos yang merasa aneh dengan perkataan Profesor Tokuda mulai penasaran dengan apa yang akan ia temukan sekarang. Pasalnya ia mengklaim dapat menghentikan hujan meteorit yang akan terjadi pada Bumi, dan itu adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah ia dengar.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN