Mereka memasuki gua yang berada di lereng gunung. Di dalam gua itu terdapat danau yang tidak terlalu besar.
"Aku baru tahu jika di dalam gunung ini ada danau seperti ini," ucap Charlos ketika pertama kali memasuki gua itu.
Mereka mendekati danau itu dan tiba di salah satu batu besar yang memiliki warna putih dan sedikit berkilau.
"Apakah benda ini yang sedang kau cari?" Tanya Charlos.
"Bukan, tapi zat yang berada di bawah batu ini, aku ingin kau mengangkat batu ini Charlos," pinta Profesor Tokuda pada Charlos.
Akhirnya Charlos menyanggupi apa yang Profesor Tokuda perintahkan padanya. Di bawah batu itu semacam cairan berwarna putih yang Profesor Tokuda sebut sulfur konsentrasi tinggi.
"Ini dia, aku tak pernah salah jika lokasi sulfur pasti ada di lereng gunung ini," ucap Profesor Tokuda sangat gembira dengan apa yang ia temukan.
Charlos yang kini penasaran dengan penemuan Profesor Tokuda akhirnya mulai menanyakan zat yang sekarang sedang ia tatap itu.
"Sebenarnya itu zat apa Profesor? Mengapa kau bisa berkata seperti itu?" Tanya Charlos.
"Ini adalah zat yang lebih kuat dari zat apapun yang ada di Bumi," ucap Profesor Tokuda.
"Maksudmu?" Charlos cukup dibuat bingung oleh pernyataan yang dilontarkan Profesor Tokuda.
"Jika aku mengupgrade Metahuman menggunakan zat ini, aku berpikir jika ia mungkin akan lebih kuat dari Supersonic," ucap Profesor Tokuda yang terus melihat kearah cairan yang ada di hadapannya itu.
Lagi-lagi Charlos dibuat terkejut mendengar pernyataan Profesor Tokuda. Jika memang benar seperti itu, mungkin ia bisa memanfaatkan Profesor Tokuda untuk bisa mengupgrade dirinya. Tujuan Charlos adalah agar ia bisa mengalahkan dan menyingkirkan Alan tanpa harus bersusah payah melawannya.
"Apa? Jadi maksudnya kau bisa menciptakan Metahuman yang lebih kuat dari Supersonic?" Tanya Charlos cukup antusias.
"Benar sekali, dengan mencampurkan beberapa zat aktif yang lain, zat ini akan jadi zat terkuat yang pernah ada," ucap Profesor Tokuda.
Mungkin yang dimaksud Profesor Tokuda tentang penghentian hujan komet itu adalah ini. Charlos berpikir jika Profesor Tokuda bisa saja akan menciptakan bala tentara Metahuman yang jauh lebih kuat dari sekarang, sehingga hujan meteorit dapat dicegah dengan cepat. Itu artinya Profesor Tokuda akan lebih banyak memproduksi zat itu.
Charlos mulai berpikir, jika hal itu benar terjadi, maka saingannya akan bertambah banyak. Kini ia berpikir bagaimana caranya agar zat itu tak diproduksi dan hanya dipakai oleh dirinya sendiri.
Charlos mulai membantu Profesor Tokuda membawa zat yang baru saja mereka temukan itu. Tokuda bilang pada Charlos, jika zat ini digunakan tidak sesuai takaran, maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Profesor Tokuda saat itu hanya meminta Charlos untuk membawa Zat itu kedalam wadah berukuran dua kepalan tangan saja. Tokuda ingin menelitinya lebih jauh.
"Apakah ini cukup Profesor?" Tanya Charlos.
"Untuk saat ini aku hanya membutuhkan sebanyak ini, aku hanya akan menelitinya terlebih dahulu," ucap Profesor Tokuda.
Setelah selesai akhirnya mereka meninggalkan tempat itu, sedangkan Charlos memiliki pemikiran yang lain.
"Bagaimana caranya agar zat ini tak ada lagi di sini, aku harus melenyapkan zat itu," ucap Charlos perlahan ketika Profesor Tokuda beranjak keluar gua.
Pencarian hari itu akhirnya selesai, mereka kembali dengan hasil yang memuaskan. Profesor Tokuda yang kini kembali ke lab penelitian, mulai mencoba penelitiannya itu. Terlihat kini ia mencampurkan zat itu dengan beberapa zat aktif yang sebelumnya ia gunakan pada Supersonic. Sementara Charlos yang kini terlihat di salah satu bar nampak sedang menikmati minumannya.
"Bagaimana pekerjaanmu Charlos? Sudah lama sekali sejak kau bergabung di unit penanganan meteorit dan tak pernah kembali kemari? Aku tahu, pasti ada sesuatu yang menggangumu," tanya seorang pelayan bar yang kini terlihat sedang membersihkan gelas-gelas kacanya.
"Aku hanya ingin berkunjung saja, dan ada yang ingin aku tanyakan padamu, aku tahu kau itu siapa," ucap Charlos.
Charlos meminta pelayan bar itu mengikutinya, mereka berdua beranjak meninggalkan bar itu dan berbicara di luar, di sebuah atap gedung yang ada di kota New York.
"Waw, apa ini? Tanpa alat apapun kau bisa membawaku ke tempat ini?" Ucap penjaga bar itu yang diketahui adalah teman dekat Charlos.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu, apa kau tahu sesuatu tentang ini?" Tanya Charlos pada orang itu sembari melemparkan botol kecil berisi cairan.
Orang itu terkejut dengan apa yang dilemparkan oleh Charlos. Sepertinya ia mengetahui sesuatu tentang zat itu.
"Hei, darimana kau dapat benda ini? Melihatnya saja aku sudah berpikir jika ini benda yang luar biasa," ucap orang ini yang terus fokus melihat benda yang ada di tangannya.
"Beberapa waktu lalu aku menemani Profesor Tokuda mengambil zat sulfur yang ia katakan zat baru yang ditemukan," ucap Charlos.
Charlos mulai menjelaskan semua yang ia alami bersama Profesor Tokuda, sepertinya temannya ini memiliki sesuatu yang Charlos cari.
"Luar biasa sekali tuan Tokuda, ya walaupun aku telah keluar dari lab penelitian, tapi aku yakin semua yang dikatakannya adalah kebenaran," ucap pria itu.
"Apakah rumahmu masih sama seperti dulu?" Tanya Charlos.
"Aku tahu maksudmu, kau ingin aku meneliti benda inu ya?" Tanya orang itu.
"Sepertinya kau tahu apa yang aku butuhkan Ryan," ucap Charlos.
"Baiklah aku akan menelitinya, kau tenang saja, sepertinya zat ini bisa meningkatkan kekuatan imun seseorang jauh lebih kuat dari yang kau tahu," ucap orang itu yang baru diketahui namanya adalah Ryan.
"Jadi itu benar ya, jika zat itu mampu menambah kekuatan Metahuman, baiklah. Terimakasih atas waktumu," ucap Charlos yang tiba-tiba pergi meninggalkan pria itu di atap gedung.
"Eh, hei tunggu, turunkan aku dari sini bodoh! Aku takkan membantumu jika tak menurunkan aku! Hei bodoh!"
Charlos terbang begitu saja meninggalkan Ryan di atap gedung itu dan tak mempedulikannya.
"Dasar Charlos sialan, tapi benda ini rasanya cukup menarik untuk diteliti, baiklah akan aku coba untuk meraciknya, tapi bagaimana caranya aku turun dari sini, dasar Charlos sialan," ucap Ryan nampak kesal.
Charlos yang kini terlihat terbang menuju apartemennya sedikit bergumam.
"Kira-kira bagaimana cara menggunakan zat itu, aku akan terus mengawasi lab penelitian."
Di sebuah planet yang letaknya sekitar 1 tahun cahaya dari Bumi, terlihat satu makhluk aneh bagaikan monster sedang menunduk pada salah seorang yang dipastikan adalah pemimpinnya.
"Hormat kami pada raja Altos yang agung, raja alam semesta yang tak tertandingi," ucap salah seorang monster yang memiliki perawakan layaknya manusia itu.
"Lokasi pencarian sudah ditentukan paduka, benda yang kita cari ternyata ada di sana, sebuah planet yang berjarak 1 tahun cahaya dari planet Savero ini."
Nampaknya para monster yang biasa kita sebut Alien itu sedang mencari sesuatu, nampaknya kini beberapa diantara mereka ditugaskan untuk segera mengarah ke planet yang mereka maksud.
"Bagus kalau begitu, perintahkan 8 perintah kehancuran untuk segera menghadap padaku," ucap seorang monster yang dipanggil raja semesta dan memiliki nama Altos.
Altos adalah makhluk Alien berbadan besar namun memiliki karakteristik layaknya manusia dengan kulitnya yang berwarna biru.
Altos memimpin pasukan monster Alien yang cukup besar, diceritakan Altos sering sekali menjajah planet untuk mengambil sumber daya planet yang ia jajah itu. Savero adalah salah satu planet yang kini ia jajah dan tempati. Altos tak pernah puas dengan apa yang ia miliki, bahkan ia berkali-kali menantang 6 penjaga gerbang semesta yang ia sebut sebagai guardian six.
Kini ia sedang mencari material yang memungkinkan memberikan keabadian pada siapapun yang menggunakannya. Bumi adalah salah satu dari sekian banyak planet yang masuk ke dalam daftar jajahannya itu. Salah seorang monster mengatakan jika benda yang Altos cari ada di Bumi, sehingga ia memerintahkan salah seorang perintah kehancuran mengambilnya dan membawanya ke hadapan Altos.
"Jika paduka berkenan mempercayakan semua ini pada saya, saya akan dengan senang hati untuk mengambilkannya untuk paduka. Saya beserta anak buah saya akan turun ke Bumi dan menginvasi Bumi dan membawakan benda yang paduka minta itu," ucap seorang Alien yang memiliki penampilan yang juga seperti manusia.
Dia adalah Diospada, seorang Alien dari salah satu 8 perintah kehancuran. Memiliki perawakan layaknya manusia dengan kulit berwarna abu-abu serta bagian kepala yang dibalut cangkang kerang. Diospada di kenal sangat kuat dan ia memimpin pasukan Alien bernama Tron.
"Saya akan menyiapkan portal dimensi, agar bisa langsung terhubung ke bumi, namun hal itu akan memakan waktu," ucap Diospada yang kini masih tertunduk di hadapan raja Altos.
"Aku selalu percaya padamu, kau salah satu jendral terkuatku, jika hanya planet lemah semacam itu, aku yakin kau bisa mengatasinya sendiri," ucap Altos yang duduk di singgasananya.
Persiapan portal dimensi mulai dilakukan Diospada, dalam waktu dekat ketika portal dimensi itu telah selesai ia buat, ia akan langsung menginvasi Bumi.
Sementara itu di kamp militer Amerika Serikat. Jendral Philip menempatkan Charlos di tim cadangan, karena saat ini tugas Metahuman akan dibebankan pada Alan. Philip yakin, Alan saja akan cukup untuk mengatasi meteorit yang akan masuk ke Bumi. Tanpa adanya campur tangan Metahuman yang lain pun, Supersonic tidak akan kewalahan.
Hal itu malah membuat Charlos semakin iri dengan apa yang didapatkan Alan, ia berpikir sekarang sedang dibuang, dan seakan-akan Alan lah Metahuman terkuat saat ini.
"Apa maksud anda saya ini lemah jendral?" Charlos sepertinya mulai tersinggung dan tak seperti biasanya.
"Apa? Apa kau tidak terima?" Tanya jendral Philip.
Kini mereka nampak saling beradu mulut, Charlos semakin merasa marah dan tersinggung.
"Hei sudah tak usah bertengkar seperti itu," ucap Alan.
"Jika kau ingin membuangku, tidak usah dengan cara seperti ini!" Charlos nampak marah.
Semua orang dibuat heran oleh kelakuan Charlos, selama ini ia adalah orang yang selalu rendah diri, namun kali ini tindakannya sangat berbeda.
"Apa benar dia Charlos?" Ucap salah satu Metahuman pada yang lainnya.
Semua ucapan itu semakin mengganggu Charlos, dan membuatnya sedikit tidak nyaman. Ia melihat sekelilingnya dan merasa tak dapat berbuat apapun. Akhirnya dia mengalah dan mengikuti aturan yang baru saja diberikan oleh Philip.