Chapter 9 “Apa kau kurang tidur, Sky?” “Hah?” “Atau kau tidak enak badan? Kau terlihat agak pucat.” “Tidak, aku baik-baik saja.” Sky menarik napas dalam lalu meregangkan otot-ototnya. Pekerjaannya makin menumpuk saja. Sky harus ekstra kerja menyelesaikan semuanya. Dan Sky adalah Sky, gelar workaholic bukan tanpa alasan disematkan padanya. Dokumen yang menumpuk tadi kini hanya tersisa beberapa saja. “Kau yakin Sky? Lebih baik istirahat dulu. ini juga sudah mau jam pulang, apa kau akan lembur?” “Ya,” jawab Sky bahkan tanpa berpikir. Sky sudah berhutang pada sang Bos. Kemarin ia berjanji akan lembur jika sang Bos memberinya izin untuk ke rumah sakit. Saat sang Bos menanyakan siapa yang sakit sampai Sky begitu khawatir, Sky terpaksa berbohong mengatakan keponakannya. Padahal sang Bos