Anna mengerjap beberapa kali. Menatap polos pada Samuel yang dengan entengnya mengatakan seperti itu. Tidak sadarkah dia, jika perempuan di sampingnya ini sedang bercucuran keringat dingin? Plak! Anna menampar pelan lengan Samuel. "Apaan sih, Dok? Ambigu banget deh ngomongnya. Kalau saya jadi baper beneran gimana coba? Emang nya Dokter Sam mau tanggung jawab, ga?" omelnya, membuat Samuel tersenyum lebar. Kemudian Samuel mengubah posisi duduknya, menjadi menyamping hingga berhadapan langsung dengan Anna. Tangannya bertopang dagu dengan bibir mengulas senyum manis, membuat yang di pandang semakin salah tingkah. "Anna," panggilnya. "Ha? Apa?" Detak kan jantung Anna semakin tidak bisa terkontrol. Ini lebih gugup daripada harus menghadapi sidang skripsi saat kuliah dulu. "Kamu mau bantu s