Melangkah bersama menuju parkiran di rumah sakit dengan perasaan canggung. Diam-diam Samuel melirik Anna yang tingginya hanya sebatas dadaa. Kedua tangan perempuan itu tampak mencekal erat tali tas nya. Sesekali Anna menghela napas berat. "Anna, tunggu." Samuel menyentuh pundak Anna setelah mereka tiba di koridor yang sepi. Langkah kedua nya pun terhenti. Posisi mereka saat ini saling berhadapan. "Iya, Dok. Ada apa?" Samuel menggaruk kepala yang tidak gatal. Menjilat bibirnya yang terasa kering. "Tadi apa yang dibicarakan oleh Mama saya dan Bunda kamu? Mereka terlihat dekat, padahal ini baru pertama kali bertemu kan?" Anna mengerjapkan mata beberapa kali. "Gimana gak gampang akrab coba, wong dua-duanya pengen kita berjodoh," batinnya menjawab. "Anna? Kamu melamun?" Samuel melambaikan