Tidak boleh. Zahra harus berangkat sendiri. Tidak bisa diwakilkan. Zahra menarik pelan, namun panjang napasnya. Begitulah jawaban Nonik ketika Mela bertanya apakah dia boleh menggantikan Zahra. Tentu saja itu atas permintaan Zahra sendiri. Akan tetapi, hasilnya adalah sekarang Zahra duduk bersama Nonik di kursi penumpang belakang, sementara Bara duduk di belakang kemudi, dan sang CEO duduk di sebelah pria tersebut. Zahra memilih memperhatikan jalanan yang mereka lalui dari kaca samping. Membiarkan Nonik berbincang dengan dua pria di depan mereka. “Dia memang asli pendiam? Atau gara-gara ada kami jadi pendiam?” “Oh … mungkin karena masih canggung saja, Pak. Aslinya Zahra itu lumayan banyak ngomong, kok, kalau sama kita-kita.” “Oh, begitu. Berarti karena ada kami dia jadi pendiam ya?”