Bagian Tiga belas

1971 Kata

Kapan sih, lo pernah hidup tenang, Bill? Nabila membantin. Dia meringis melihat wajah senewen yang menyembul di kaca jendela yang bolong itu. Cowok bermata gray itu nyengir lebar ke arahnya. Tangannya melambai cepat ke arah Nabila yang kini menutup wajahnya, keki. Kalau tadi dia ingin cepat keluar dari kelas ini, sekarang dia ingin berlama-lama demi menghindari bule sinting itu. Nabila menoleh ke arah samping, gadis yang dapat dimintai pertolongan itu tidak lagi di sana. Livi sudah pulang pada jam ke dua karena ada keperluan di rumah sakit tempat Mamanya bekerja, Nabila tidak tau apa, karena sepertinya gadis itu terburu-buru dan Nabila tidak sempat menanyakan apa yang terjadi. "Buk!" Suara Rally memenuhi ruangan kelas yang tengah hening itu, menyimak penjelasan dari Buk Sas dengan per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN