Bab Empat belas

2068 Kata

Saat Nabila terbangun, Zilo tidak lagi di sampingnya. Dia tidak tau harus lega atau kecewa. Kecewa karena mungkin sekarang cowok itu masih marah padanya, atau lega karena tidak harus bertemu dengan Zilo dan kembali mengingat apa yang terjadi semalam. Nabila mengacak rambutnya frustasi, wajahnya mengembangkan senyum malu bercampur ringisan aneh. Dia berguling-guling di kasurnya saat mengingat bagaimana Zilo memakaikan celana piama dan baju kaos kepadanya. Di kondisi normal, mungkin Nabila akan berteriak dan memukul kepala m***m Zilo, namun semalam dia bahkan menurut saja, tanpa perlawanan yang berarti. Senyum terukir di bibir Nabila, dia menoleh ke arah kiri, tempat dimana Zilo biasanya terlelap. Di rabanya ranjang itu seolah Zilo berada di sana. Lo apain gue, Azilo? Kenapa gue jadi kek or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN