Entah yang keberapa kali Nabila bangkit dari ranjangnya. Setiap kali Zilo mengerang dan menggigil membuatnya tidak bisa tenang. Tangannya kembali meraba kening suaminya. Panas tinggi, Nabila makin panik, sementara Zilo sudah menggigil padahal sudah lebih dari 3 selimut yang membungkus tubuhnya.
"Zil," suara Nabila tercekat, dia membasahi kain lap dan meletakkannya di kening Zilo."Gue telfon bunda ya.." lirihnya, sebelah tangannya mengelus poni Zilo, sebelahnya lagi mengenggam erat tangan cowok itu.
Zilo menggeleng lemah. Membuatnya semakin frustasi, sudah jam 2 pagi dan sudah dua setengah jam lebih Zilo seperti ini, mengaku dingin namun badannya berkeringat dengan panas yang kelewat tinggi.
"Kita ke rumah sakit, huh? Ya?" bujuk Nabila lagi, Zilo kembali menggeleng.
Nabila bangkit hend
