"Ga usah, Ral!" Nabila menolak dengan halus saat Garal mencoba menyuapinya sepotong martabak. "Satu aja, Bil!" kekeuh Garal, dia tersenyum manis ke arah Nabila yang menatapnya segan. Nabila tertawa sumbang. "Aku bisa makan sendiri!" Nabila mengambil sepotong martbak di dalam kotak, namun belum sempat tangannya menyentuh martabak itu, seseorang menarik tubuhnya dengan kasar, memaksa untuk mengikuti langkah lebarnya. "Zil!" suara terkesiap Nabila sama sekali tidak dihiraukan Zilo. Dia tetap menarik istrinya untuk menjauh dari sana. Garal menatap keduanya dengan marah, terlebih kepada cowok yang kini menarik gadisnya dengan paksa, tanpa peduli ringisan kesakitan Nabila. Garal sedikit berlari, mencengkal tangan Nabila sehingga langkah ke duanya berhenti. Zilo menoleh dan menatap Garal