Bagian 18

1505 Kata

Keesokan harinya Layla berangkat kuliah bersama Arfan, sepanjang perjalanan tak henti-hentinya Arfan tersenyum dengan sesekali menatap Layla sekilas. Arfan merasa dirinya bak remaja ABG yang sedang dilanda mabuk asmara, begitupun Layla ia lebih sering menatap luar kaca untuk menyembunyikan pipinya yang merona karena tatapan Arfan. "Entar pulang kuliah ke kantorku aja minta anter Dodik sekalian entar biar aku yang telepon Mbak Aisya," ucap Arfan saat mereka sudah berada di depan gedung Fakultas Ekonomi. Arfan sengaja mengantar Layla hingga di depan gedung fakultas Layla agar Leo tak berani lagi mendekati istrinya lagi. "Terserah kamu aja," balas Layla lalu meraih tangan Arfan, ia cium punggung tangan Arfan lalu mengucap salam. "Bentar," ucap Arfan lalu menarik tangan Layla dan mencium

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN