Satu minggu berlalu. Gendis akhirnya kembali ke Jogja. Bukan demi Bimo, melainkan karena bujukan putra kesayangannya. Gary tau betul betapa Ibu dan Ayahnya saling mencintai dan saling membutuhkan. Menjauh atau kehilangan satu sama lain tak akan membuat keadaan keluarganya membaik, yang ada akan semakin hancur. Gary akhirnya menangis pilu malam itu, memohon pada kedua orang tuanya agar jangan lagi memaksanya untuk sembuh. Gary pun ingin sembuh, normal kembali, dan ia tak pernah berhenti berusaha. Namun keadaan yang kerap membuatnya terpojok justru memperparah kondisinya. Kejadian menyakitkan itu malah semakin sering bertandang ke ingatannya. Hari Senin pagi, masih pukul 07:05 saat Gary berhenti di depan kosan Megi. Ia harus membayar hutangnya atas jasa Megi yang rela menjadi pacar pura-