BAB 12: PAHIT DAN MANIS

1301 Kata

“GARY!” pekik Megi lagi. Gary masih tak menoleh, melangkah lambat terus ke tengah. d**a Megi sesak tak terkira, ia bahkan tak sadar jika sudah menangis histeris. “GARY!” “Mbak, kenapa Mbak?” tanya seorang Ibu yang ditelisik dari penampilannya pasti pelancong juga seperti dirinya. Di belakang Ibu itu berdiri tiga orang remaja berbeda usia. Megi tidak sanggup bertutur, tak pula mampu menghentikan tangisnya. “GARY!” pekiknya lagi. Air laut sudah sudah melewati batas pinggangnya. “Astaghfirullah,” ujar remaja yang sepertinya berumur paling tua. Ia langsung berlari cepat, masuk ke air, mengejar langkah Gary. Sementara sang Ibu yang tadi menegur Megi merangkul gadis itu, menepuk-nepuk lembut lengannya. Di tengah hantaman ombak yang saling sinambung, sang pemuda asing akhirnya berhasi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN